Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirut Transjakarta: Kasihan Sopir Kami, Kalau "Nabrak" di "Busway" Pasti Disalahkan

Kompas.com - 25/06/2015, 17:36 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Utama PT Transjakarta Antonius Kosasih mengatakan, sudah seharusnya Undang-Undang Lalu Lintas mengatur mengenai lajur bus transjakarta atau busway. Hal itu bertujuan supaya sopir bus transjakarta memiliki perlindungan hukum yang kuat saat mereka terlibat kecelakaan dengan kendaraan lain di busway.

Sebab, kata dia, selama ini sopir bus transjakarta sering dipersalahkan saat terlibat kecelakaan dengan kendaraan lain, walaupun itu terjadi di busway, lajur yang khusus diperuntukkan bus transjakarta.

"Kami kasihan sama sopir-sopir kami. Kalau menabrak di busway pasti disalahin," ujar Kosasih di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (25/6/2015).

Dengan diatur dalam undang-undang lalu lintas, kata Kosasih, diharapkan sopir bus transjakarta memiliki perlindungan hukum yang kuat saat terlibat kecelakaan dengan kendaraan lain di busway.

Ia menyamakannya dengan perlindungan hukum yang dimiliki masinis kereta. "Misalnya ada mobil berderet di jalur kereta api terus ditabrak, enggak bakal ada yang nanya tuh, 'Kok ditabrak pak?'," ujar Kosasih. [Baca: Akhir 2015, Transjakarta Targetkan Dapat Tambahan 400 Bus]

Catatan Kompas.com, dalam dua minggu terakhir pada Juni ini, setidaknya terdapat dua kecelakaan yang melibatkan bus transjakarta dengan kendaraan lain di busway.

Pertama, kecelakaan di koridor IX Pinang Ranti-Pluit yang menabrak satu sepeda motor dan menewaskan satu orang dan satu orang lainnya luka-luka, Rabu (17/6/2015).

Selanjutnya, kecelakaan yang terjadi di koridor X yang melibatkan bus transjakarta dan pengendara motor, Selasa (23/6/2015). Kecelakaan ini mengakibatkan pengendara motor tewas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com