Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Pasar Benhil Tanggapi Rencana Ahok untuk Sertifikasi PKL Kuliner

Kompas.com - 29/06/2015, 14:23 WIB
Aldo Fenalosa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang kaki lima (PKL) makanan dan minuman di kawasan Pasar Bendungan Hilir (Benhil) khawatir dengan ide Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama yang berencana untuk melakukan sertifikasi pada makanan dan minuman yang biasa dijajakan oleh PKL di Jakarta. Mereka cemas sertifikasi tersebut tidak transparan dan membuat mereka kehilangan usaha.

"Sertifikasi itu boleh-boleh saja asal sesuai amanah. Jangan nanti kita yang memang berusaha jujur malah jadi korban karena proses sertifikasi yang tidak sehat," kata Abdi (29), salah satu pedagang kue kering di kawasan Pasar Benhil kepada Kompas.com, Senin (29/6/2015) siang.

Menurut Abdi, Pemprov DKI Jakarta harus tegas bila ingin menjalankan proses sertifikasi pada PKL. Bila tidak, tujuan proses sertifikasi itu tidak akan berhasil dan malah menjadi alat untuk memeras pedagang.

"PKL kan banyak banget, Pak Ahok juga pantau anak buahnya. Nanti sertifikasi tetapi kita dimintain setor duit biar lolos sama orang yang enggak bertanggung jawab kan kita yang susah," kata Abdi. [Baca: Ahok: 10 Persen Makanan di Benhil Mengandung Zat Berbahaya]

Menurut Dias (34), pedagang es buah di pasar Benhil, realisasi wacana sertifikasi sebaiknya tidak membebankan biaya pada pedagang.

Tidak hanya itu, tindakan juga harus jelas pada pedagang yang kedapatan tidak lolos sertifikasi karena menggunakan bahan-bahan berbahaya dalam dagangannya.

"Saya setuju saja sertifikasi asal tidak memberatkan kita, kita enggak perlu bayar. Kalau enggak lulus sertifikasi nanti hukumannya seperti apa? Kalau ternyata kita memang tidak tahu pasokan bahan yang kita pakai ternyata mengandung bahan berbahaya dari sananya bagaimana? Mungkin jangan kita saja yang disertifikasi, yang jual bahan juga," kata Dias di sela-sela kesibukannya menyiapkan es buah di Pasar Benhil.

Meski masih wacana, pengunjung di Pasar Benhil mendukung proses sertifikasi pada pedagang kuliner di seluruh kawasan Jakarta. Sebab, dengan adanya sertifikasi, para pembeli menjadi tidak perlu khawatir saat jajan di pinggir jalan.

"Kalau bisa tidak hanya yang di pinggir-pinggir jalan atau pasar. Cek juga yang jualan di sekolah-sekolah. Jadi kita orang tua juga enggak was-was kalau anak jajan sembarangan," kata Suci (38), yang habis berbelanja buah-buahan di dalam pasar Benhil, Senin (29/6/2015) siang.

Baru-baru ini Ahok mengungkapkan rencananya mensertifikasi para PKL makanan dan minuman di Jakarta karena masih banyak yang curang menggunakan bahan kimia berbahaya dalam dagangan mereka.

Pemprov DKI Jakarta telah menggandeng Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) DKI Jakarta untuk melakukan sertifikasi. Nantinya semua produk makanan PKL harus diuji laboratorium terlebih dahulu sebelum mendapatkan sertifikasi dari BPOM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com