Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Orang Kaya, Tarif Parkir di Rusun Kapuk Muara Capai Rp 8.000 Per Jam

Kompas.com - 29/06/2015, 18:31 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala UPT Perpakiran Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Sunardi Sinaga mengatakan, kemungkinan besar, tarif parkir yang akan diterapkan di rumah susun sederhana sewa (rusunawa) Kapuk Muara, Jakarta Utara, adalah Rp 3.000-Rp 8.000 per jam. Besarnya tarif tersebut ditujukan untuk membuat jera penghuni kalangan mampu yang menempati rusun tersebut.

"Kemungkinan Rp 3.000-Rp 8.000 per jam. Ini bagian dari upaya kami dalam menindaklanjuti arahan Gubernur yang ingin menindak tegas para penghuni rusunawa di Kapuk Muara. Kami semua setuju rusunawa diperuntukkan buat warga kurang mampu, bukan masyarakat kaya yang membawa mobil pribadi," kata Sunardi saat dihubungi, Senin (29/6/2015).

Menurut Sunardi, pengelolaan tempat parkir di rusunawa Kapuk Muara kemungkinan besar akan menggunakan sistem gerbang berbasis komputer.

Sistem ini, kata dia, sama persis dengan sistem parkir yang ada di gedung perkantoran dan pusat perbelanjaan. [Baca: Penghuni Rusun Kapuk Muara Akan Dikenakan Tarif Parkir Progresif]

"Sistem parkirnya tidak dijaga petugas. Jadi, tetap sistem gate komputer seperti parkir di gedung dan mal-mal," ujar dia.

Penerapan tarif parkir progresif di rusunawa Kapuk Muara dilakukan menyusul banyaknya penghuni di lokasi tersebut yang membawa mobil pribadi.

Penerapan sistem parkir yang baru ini diharapkan dapat membebani para penghuni rusunawa dari kalangan masyarakat mampu itu.

"Karena sudah telanjur masuk, mereka tidak bisa kami usir. Para penghuni itu boleh bayar murah unit rusun yang bukan semestinya, tetapi mereka harus bayar tarif parkir tinggi biar ada pemasukan ke kas daerah," kata Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintahan Daerah DKI Jakarta Ika Lestari Adji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com