Sebab, kata dia, saat ini banyak fasilitas untuk nasabah yang sudah bisa dinikmati di bank lain ternyata belum diterapkan di Bank DKI akibat ketiadaan sistem IT.
"Misalnya sekarang saya mau transaksi di internet, Bank DKI belum punya itu," kata Heru di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (1/7/2015).
Menurut Heru, instruksi agar direksi baru Bank DKI membangun sistem IT langsung dari Gubernur Basuki Tjahaja Purnama. Basuki, kata Heru, ingin agar pembangunan sistem IT dilakukan secepatnya.
Meski demikian, Heru menyebut pembangunan sistem IT tidak bisa dilakukan dengan dan membutuhkan investasi yang besar, yakni mencapai sekitar Rp 2-2,5 triliun. Karena itu, target jangka pendek yang mungkin dilakukan adalah dengan melakukan penyewaan sistem IT.
"Mungkin harus sewa dulu karena keinginan Pak Gubernur kan ingin cepat. Berikutnya mungkin ke depan tidak bisa. Bank DKI itu IT harus tersendiri," ujar Heru.
Sebagai informasi, Bank DKI belum lama ini melakukan pergantian jajaran direksi. Orang yang saat ini menduduki jabatan sebagai Direktur Utama adalah Kresno Sediarsi yang merupakan mantan Direktur bidang IT dari Bank Mandiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.