Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KRL Bekas Jepang Paling Cepat Dioperasikan Bulan Agustus

Kompas.com - 03/07/2015, 08:21 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga puluh gerbong kereta rel listrik (KRL) yang didatangkan PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) dari Jepang, baru akan dioperasikan bulan Agustus mendatang.
 
Sebab KRL yang dibeli dari Japan Railway (JR) East itu masih harus melalui uji kelayakan selama kurang lebih satu-dua bulan.
 
"Kita usahakan satu bulan sudah bisa selesai uji kelayakan KRL. Sehingga, bulan Agustus sudah bisa melayani penumpang KRL Jabodetabek," ujar Direktur Utama (Dirut) PT KCJ, MN Fadhila, Kamis (2/7/2015).
 
Untuk uji kelayakan KRL, pihak KCJ telah menyiapkan sejumlah tahapan yang terdiri dari dua proses, yakni kelayakan statis dan dinamis.
 
Pada uji kelayakan statis, puluhan gerbong buatan tahun 1985 itu meliputi pemeriksaan kondisi fisik gerbong, mulai dari bodi, mesin, roda hingga interior.
 
"Kalau untuk uji dinamis akan dilakukan tes jalan, kondisi rem, desibel klakson, hingga ukuran lebar rel yang menggunakan lebar 1.067 mm," terang Fadhila.
 
Selain uji statis dan dinamis, pihak KCJ juga akan meminta stratifikasi perhubungan, sekaligus pengecatan ulang gerbong KRL sesuai standar KCJ.
 
"Catnya juga bakal diubah sesuai warna di perusahaan kita. Termasuk interior yang masih ada tulisan Jepang, bakal kita ubah juga semua agar mudah dipahami penumpang," paparnya.
 
Dengan demikian, KRL tersebut tidak termasuk sebagai salah satu sarana mudik lebaran, baik sebelum mau pun sesudah hari H.
 
Untuk diketahui, PT KCJ mendatangkan 120 gerbong tipe 205 yang dikirim secara berkala, mulai Juli hingga September 2015.
 
Fadhila juga mengatakan jika pemenuhan jumlah gerbong dilakukan guna menunjang kuota penumpang yang diklaim terus meningkat setiap tahunnya. 
 
PT KCJ menargetkan 1,2 jt penumpang per hari di tahun 2019. Hingga saat ini, PT KCJ mengklaim jumlah penumpang mengalami pertumbuhan mencapai 150 persen atau 870 ribu per hari sejak tahun 2011. 
 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

Megapolitan
Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Megapolitan
PPDB 'Online', Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

PPDB "Online", Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma 'Settingan'

Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma "Settingan"

Megapolitan
Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Megapolitan
'Flashback' Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

"Flashback" Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

Megapolitan
Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Megapolitan
Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Megapolitan
Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Megapolitan
PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

Megapolitan
Larang Bisnis 'Numpang' KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Larang Bisnis "Numpang" KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Megapolitan
Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Edukasi Anak sejak Dini Cara Minta Tolong

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Edukasi Anak sejak Dini Cara Minta Tolong

Megapolitan
Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Megapolitan
Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com