Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Tahun Korupsi Dana BOS, Mantan Kepsek di Bekasi Ditahan

Kompas.com - 03/07/2015, 18:05 WIB
Jessi Carina

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Kejaksaan Negeri Kota Bekasi menahan mantan Kepala Sekolah Dasar Mustikajaya 01 Bekasi, Agus Supriatna, atas dugaan kasus korupsi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tahun anggaran 2012, 2013, dan 2014 dan dana Bantuan Sosial tahun 2014.

Selama tiga tahun, Agus diduga menggunakan uang tersebut untuk kepentingan pribadi. "Kita belum bisa pastikan berapa besar yang dikorupsi tetapi yang bersangkutan telah menerima dana bantuan tersebut sebesar Rp 1 miliar lebih," ujar Kepala Seksi Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Kota Bekasi Eri Syarifah di Bekasi, Jumat (3/7/2015).

Eri menyebutkan jumlah dana bantuan yang diterima selama tiga tahun adalah Rp1.161.361.000. Dari dana tersebut, sebanyak Rp 400 juta diduga digunakan untuk keperluan pribadi. Selebihnya, pihak kejaksaan akan memeriksa lebih lanjut kemana sisa dana BOS dan bansos tersebut.

Eri mengatakan, proses penyidikan kasus ini telah berlangsung lama. Sebanyak 15 orang saksi dari Dinas Pendidikan Kota Bekasi pun telah diperiksa untuk mencari alat bukti. Eri mengatakan akibat dana BOS dan bansos dikorupsi, SD Mustikajaya 01 menjadi tidak dapat merenovasi bangunan sekolah.

Selain itu, dana BOS menjadi tidak dapat tersalurkan kepada siswa yang berhak. Eri mengatakan, ketika ditahan, status Agus bukan lagi sebagai kepala sekolah, tetapi guru biasa di salah satu sekolah dasar.

Eri menegaskan bahwa tindak korupsi dilakukan ketika Agus menjabat sebagai kepala sekolah. "Sekarang dia hanya guru mengajar bukan kepala sekolah dan bukan di sekolah awal juga," ujar Eri.

Atas kasus ini, Agus pun telah melanggar Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Tindak Pidana Korupsi. Dia terancam hukuman penjara maksimal hukuman empat tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com