Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Keluhkan Ketersediaan Obat di RSUK Pesanggrahan

Kompas.com - 06/07/2015, 17:36 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah Sakit Umum Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan sudah beroperasi selama empat bulan. Namun, ketersediaan obat di fasilitas layanan kesehatan itu masih dikeluhkan.

Seorang warga Bintaro, P (31), menceritakan istrinya RA (26) sempat dirawat di sana selama seminggu karena penyakit demam berdarah dengue (DBD). Namun, selama mendapat perawatan di sana, P harus bolak-balik untuk membeli obat dari luar.

"Obat untuk penyakit istri tidak tersedia di rumah sakit tersebut, jadi disarankan untuk beli di luar," ujarnya di Jakarta, Senin (6/7/2015).

Ia tidak mengingat secara detail obat apa yang harus dibelinya. Namun, bagi dia biaya yang dikeluarkan cukup mahal yaitu mencapai Rp  2.327.000. Obat-obatan itu adalah untuk penyakit DBD.

P mengaku istrinya tidak menggunakan fasilitas BPJS, melainkan menggunakan biaya sendiri. Selain obat, P juga harus membayar biaya rawat inap selama empat hari yakni mencapai Rp 750.000.

Ruang rawat inap di RSUK Pesanggrahan tersedia dalam satu kelas, yakni kelas III. Satu ruangan terdiri dari enam tempat tidur.

Saat disambangi Kompas.com pada Senin pagi, kondisi apotek di rumah sakit tersebut tampak cukup sepi. Tidak ada pasien yang hendak menebus obat di loket apotek.

Menurut seorang petugas rumah sakit yang tidak mau disebutkan namanya, stok obat DBD di RSUK Pesanggrahan saat ini sedang habis. "Memang habis, karena kan stok obat dari Dinas Kesehatan," ucap wanita paruh baya itu.

Dikonfirmasi terpisah, pihak pelayanan umum RSUK Pesanggrahan, Suwidodo, membantah hal itu. Menurut dia stok obat di rumah sakit itu masih cukup sampai Lebaran nanti.

Ia juga membantah bahwa pasien perlu membeli di luar bila obat yang diingin tidak tersedia di rumah sakit itu. Ia menjelaskan, bila RSUK Pesanggrahan tidak bisa menangani, termasuk soal obat, pasien akan dirujuk ke rumah sakit yang lebih besar, seperti RSUD Pasar Rebo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com