Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Sebut Kelakuan Sopir "Ngetem" seperti PKL

Kompas.com - 07/07/2015, 09:42 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, jelang arus mudik dan balik pada hari raya Idul Fitri, terminal bayangan akan marak bermunculan.

Dia meminta agar Dinas Perhubungan menyiapkan sanksi untuk angkutan umum serta bus antarkota antarprovinsi (AKAP) yang mengetem sembarangan serta menaikturunkan penumpang di terminal bayangan.

"Kemarin Kadishubtrans baru sudah lapor ke saya kalau dia sudah lihat beberapa tempat (yang jadi terminal bayangan). Tapi, sanksi masih ada di Kementerian Perhubungan (Kemenhub), kami lagi tunggu laporan lokasi terminal bayangan di mana, mereka harus disanksilah," kata Basuki, di Balai Kota, Selasa (7/7/2015). 

Menurut dia, kelakuan sopir bus yang tidak mau masuk ke dalam terminal sama saja seperti kebiasaan pedagang kaki lima (PKL). PKL lebih memilih berdagang di pinggir jalan untuk menarik pembeli dibanding dengan berdagang di dalam pasar atau lokasi binaan (lokbin).

Justru, lanjut Basuki, momen Idul Fitri menjadi momen Pemprov DKI memberi sanksi tegas kepada pihak-pihak pelanggar aturan.

"Contoh, kamu mau pulang kalau ada terminal yang benar, mau ke sana enggak? Mau kan. Jadi jangan mengatakan, ini hari Lebaran jadi boleh melanggar aturan. Justru Lebaran kesempatan Anda mendisiplinkan diri, sanksi yang paling tepat cabut trayek saja," kata Basuki.

Ada 12 terminal yang dipersiapkan untuk memfasilitasi arus mudik dan balik warga Jakarta. Terminal itu terdiri dari tiga terminal utama dan sembilan terminal bantuan. Tiga terminal utama yaitu Terminal Kalideres, Terminal Kampung Rambutan, dan Terminal Pulogadung.

Sementara sembilan terminal bantuan, yakni Terminal Tanjung Priok, Pinang Ranti, Rawamangun, Grogol, Pulogebang, Rawabuaya, Pasar Minggu, Tanah Merdeka, dan Muara Angke. Sementara terminal bayangan berada di Jalan Jembatan Besi Tambora, pintu keluar Tol Kebon Jeruk-Tangerang, dan lain-lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com