Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ajun Komisaris I Gede Dijadikan Staf, Posisi Kanit Reskrim Polsek Tanjung Priok Kosong

Kompas.com - 07/07/2015, 20:43 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kapolres Metro Jakarta Utara (Jakut) Komisaris Besar Susetio Cahyadi mengatakan bahwa ia belum menentukan siapa pengganti Kanit Reskrim Polsek Tanjung Priok, Jakarta Utara (Jakut), Ajun Komisaris I Gede Ngurah.
 
Pasalnya, sejak I Gede dibebastugaskan, posisi Kanit Reskrim di Polsek Tanjung Priok dipastikan kosong untuk sementara waktu.
 
"Belum. Saya belum punya pengganti untuk posisi Kanit Polsek Tanjung Priok," kata Susetio di Mapolrestro Jakut, Selasa (7/7/2015).
 
Menurut Susetio, dia masih fokus terhadap penindakan kasus yang sedang didalami Polda Metro Jaya sehingga belum ada kebijakan darinya terkait calon pengganti I Gede sebagai Kanit Reskrim.
 
"Kan kasusnya masih diproses. Untuk saat ini, yang paling utama, dia (I Gede) sudah dibebastugaskan. Itu bagian dari moral saya juga," ujarnya.
 
Seperti diketahui, Susetio telah memastikan I Gede telah dibebastugaskan karena diduga sebagai oknum polisi penembak mati Jupri Pasaribu (45) alias Jamal, ‎Jalan Jati VIII RT08/09, Sungai Bambu, Tanjung Priok, Jakut.
 
Menurut Susetio, hal tersebut sudah menjadi konsekuensi terhadap aksi koboi anggotanya tersebut. Pasalnya, penembakan terhadap yang berujung pada penghilangan nyawa seseorang tersebut melanggar kode etik kepolisian.
 
Karena itu, pihaknya tidak akan melindungi setiap anggota yang terbukti melakukan pelanggaran, khususnya terkait prosedur operasional standar (SOP).
 
Sebelumnya, Jamal diduga mabuk dan berbuat onar di kawasan tempat tinggalnya serta terlibat cekcok dengan salah satu tetangganya, Prapto. Hingga akhirnya berujung pada perusakan terhadap rumah Prapto oleh Jamal.
 
Prapto yang tidak terima melaporkan hal tersebut ke Polsek Tanjung Priok agar mengamankan Jamal. I Gede dan salah satu anggota Unit Reskrim Polsek Tanjung Priok lainnya yang mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) berupaya mengamankan Jamal.
 
Namun, saat hendak diamankan, Jamal diduga melakukan perlawanan dan berupaya melarikan diri. I Gede yang saat itu berhadap langsung dengan Jamal di TKP melepaskan tembakan ke arah punggung sebelah kiri untuk melumpuhkannya.
 
Tanpa diduga, tembakan tersebut justru menewaskan Jamal di TKP sebelum sempat tiba di rumah sakit. 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com