Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Akui Sulit Kontrol Tahu Berformalin

Kompas.com - 08/07/2015, 12:52 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan DKI Jakarta mengaku mengalami kesulitan dalam mengontrol bahan-bahan pengawet berbahaya pada produk tahu. Sebab, pemasok tahu di pasar-pasar tidak berasal dari satu sumber.

Kepala Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan DKI Jakarta Darjamuni mengatakan, untuk daging, ikan, dan sayur, petugas lebih mudah mengontrol. Produk-produk tersebut didapat dari beberapa sumber besar.

"Misalnya ikan didapat dari Muara Angke, sayur dari Pasar Kramatjati. Jadi mudah mengontrolnya bila dicampur dengan formalin," ujarnya.

Namun, untuk tahu, pedagang mendapatkannya dari beberapa sumber yang tersebar. Darjamuni mengatakan, produsen tahu biasanya berasal dari pengusaha kecil hingga menengah. Misalnya, temuan tahu berformalin di Grogol beberapa waktu lalu, produsennya ternyata dari Tangerang.

Karena itu, petugas harus menelusuri asal produk untuk mengetahui siapa pihak yang menambahkan formalin ke dalam produk.

"Kalau pedagangnya bilang tidak, mungkin yang menambahkan formalin ke produk bisa dari supplier atau bahkan produsen. Jadi harus ditelusuri dulu," ujarnya.

Untuk melakukan penelusuran, pihaknya sudah bekerja sama dengan kepolisian. Bila terbukti menambahkan formalin ke bahan pangan maka pelaku bisa dijerat oleh UU Keamanan Pangan.

Tambahkan warna dan rasa

Darjamuni mengatakan, produk berformalin tidak bisa mudah dikenali karena tidak memiliki ciri-ciri fisik yang berbeda dengan produk yang murni.

Karena itu, pihaknya telah menyarankan kepada pengusaha formalin untuk menambahkan warna dan rasa untuk produknya. "Misalnya rasa pahit begitu jadinya bisa mudah dikenali produk berformalin," kata dia.

Namun, ia mengakui hal itu masih sulit untuk dilakukan. Ini karena formalin masih banyak digunakan untuk keperluan lain. Karena itu langkah Pemprov DKI Jakarta untuk mengontrol produk berformalin adalah dengan mengecek di pasar-pasar. Kemudian, menelusuri produk dan menghukum pihak yang terbukti menambahkan formalin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com