Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Setuju DPRD Bentuk Panja Periksa Temuan BPK

Kompas.com - 09/07/2015, 11:18 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mendukung langkah DPRD membentuk panitia kerja (panja) untuk menindaklanjuti temuan dalam laporan keuangan DKI tahun anggaran 2014 oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Basuki mengaku telah membicarakan rencana ini bersama Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi.  "Ya enggak apa-apa, harus (bentuk panja BPK). Kami banyak sekali kehilangan aset, kita memang lemah, sering kalah di pengadilan. Jadi, saya setuju saja," kata Basuki di Balai Kota, Kamis (8/7/2015).

Sementara itu anggota Komisi D DPRD DKI Prabowo Soenirman mengatakan pembentukan panja tersebut untuk mengevaluasi temuan-temuan BPK terhadap laporan keuangan DKI tahun 2014.

Panja itu akan memutuskan apakah temuan-temuan BPK akan ditindaklanjuti ke penegak hukum atau tidak. Intinya Panja itu akan memberi rekomendasi kepada Pemprov DKI untuk segera memperbaiki segala temuan yang ada.

Rencananya, panja ini akan dibentuk setelah hari raya Idul Fitri. "Temuan BPK akan kami pelajari. Kalau indikasinya merugikan negara, kami akan laporkan ke KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) dan kepolisian. Jadi pengawasan kami ada di situ," kata Prabowo. 

Panja BPK terdiri beranggotakan 20 orang yang mewakili setiap fraksi di DPRD. Ketua panja biasanya Ketua DPRD DKI.

Menanggapi opini wajar dengan pengecualian (WDP) yang diberikan BPK terhadap laporan keuangan DKI tahun 2014, Prabowo mengatakan hal itu menunjukkan kinerja Pemprov DKI selama ini belum baik. Tidak terjadi peningkatan kinerja yang berarti dari tahun-tahun sebelumnya.

"Artinya pengawasan khususnya di Inspektorat tidak berjalan dengan baik dan cara kerja Pemprov DKI perlu dibenahi, khususnya administrasi. Apa lagi berkaitan dengan tanah-tanah yang banyak bermasalah dan pemberian PMP (penyertaan modal pemerintah)," kata anggota fraksi Partai Gerindra itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com