Direktur Utama PT Transportasi Jakarta ANS Kosasih, di Balai Kota Jakarta, Rabu (8/7), mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil kajian dari Indonesia Infrastructure Initiative sebagai konsultan, dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta sebagai regulator terkait evaluasi trayek kopaja. Hal itu bertujuan agar operasi kopaja menopang transjakarta dan memudahkan pengguna dari dan ke tempat tujuan dengan satu tarif.
Meski demikian, kajian itu diperkirakan baru selesai setidaknya tiga bulan. Menurut Kosasih, pihaknya akan mengoperasikan bus-bus kopaja baru di rute trayek lama yang bersinggungan dengan jalur transjakarta.
Ada 120 armada kopaja yang siap beroperasi 1-3 bulan ke depan dan tambahan 200 armada hingga akhir tahun ini. Kosasih menambahkan, pihaknya tengah menyiapkan lelang untuk pelaksanaan sistem pembayaran rupiah per kilometer. Dengan cara itu, penumpang hanya perlu sekali membayar meski berganti-ganti bus.
Selain menggandeng kopaja yang kini memiliki 1.479 armada, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga membuka peluang bagi angkutan umum lain, seperti metromini dan angkutan kota, untuk bergabung dalam pengelolaan PT Transjakarta. Dengan demikian, integrasi angkutan di jalan raya lebih mudah ditempuh dan operasi kendaraan di jalan efisien.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjamin subsidi bagi penumpang angkutan umum yang tergabung dalam kerja sama itu. Basuki mengatakan, tidak masalah menggelontorkan dana Rp 2 triliun-Rp 3 triliun untuk menyubsidi penumpang angkutan umum. Selain operasi yang efisien, integrasi juga diharapkan mengurangi jumlah kendaraan pribadi dan kemacetan di jalanan Ibu Kota.
Sebelumnya, Ketua Umum Kopaja Nanang Basuki berharap anggota kopaja mengembangkan usaha melalui kerja sama itu. Pola bisnis yang ditawarkan diharapkan bisa menjamin kelangsungan usaha. (MKN)
------------------
Artikel ini sebelumnya ditayangkan di harian Kompas edisi Kamis, 9 Juli 2015, dengan judul "Kopaja di Jalur Transjakarta".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.