Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Pahlawan Kebersihan, Tak Takbiran Bersama Keluarga

Kompas.com - 17/07/2015, 01:35 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kala sebagian besar warga Jakarta berlibur atau bermudik Lebaran, Edi (43) dan puluhan rekan kerjanya tetap memenuhi panggilan tugasnya sebagai pekerja kebersihan. Pekerjaan ini menuntut mereka tetap masuk bekerja.

Meski hari raya sudah di depan mata, Edi dan puluhan temannya tidak dapat berkumpul bersama keluarga. Kamis (16/7/2015) malam tadi, Edi bertugas membersihkan sampah di sekitar Bundaran Hotel Indonesia. Kawasan ini menjadi salah satu pusat warga berkumpul melakukan takbir keliling.

Lengkap memakai seragam khas petugas kebersihan berwarna oranye, Edi bersama sekitar 20 pekerja kebersihan bersiaga di dekat pos kepolisian Bundaran HI. Berbekal sapu lidi, Edi menunggu waktu untuk membersihkan sisa sampah yang mungkin dibuang di jalanan oleh masyarakat Ibu Kota yang menghabiskan malam takbiran di Bundaran HI.

Bagi Edi, tidak bertakbiran bersama keluarga sudah biasa. "Kita di sini intinya tugas, enggak bisa bilang kita enggak mau. Lagi pula, ini sudah biasa, bukan cuma setahun, tapi sudah berpuluh-puluh tahun," kata pria yang sudah malang melintang menjadi pekerja kebersihan lebih dari 20 tahun itu, Kamis malam.

Bapak dua anak ini mengatakan, keluarganya sudah paham dengan pekerjaannya itu. Tak hanya malam takbiran, tahun-tahun sebelumnya Edi pernah merasakan tidak shalat Id dan terlambat ber-Lebaran bersama keluarga di rumahnya di Depok.

"Sebelum masuk di DKI, saya kerja kebersihan di swasta, puluhan tahun kayak gini. Ini masih mending, dulu malah pernah enggak bisa shalat Id, sampai jam 9 pagi masih nyapu di Monas," ujar Edi.

Lebaran hari pertama Jumat (17/7/2015) pun terasa singkat bagi Edi. Pasalnya, hari kedua Lebaran, Sabtu (18/7/2015), Edi akan kembali masuk kerja membersihkan sampah.

Kamis malam ini, dirinya akan membersihkan di Bundaran HI hingga sekitar pukul 03.00 atau paling tidak hingga kawasan Bundaran HI bersih dari sampah. Pria asli Yogyakarta ini mengaku mempunyai keinginan untuk mudik ke kampung halaman. Tetapi, lanjut Edi, paling mungkin seminggu setelah Lebaran baru bisa mengambil libur.

"Pengin kayak yang lain bisa mudik, tapi kan namanya tugas. Itu pun kalau diizinkan dan juga mesti lihat lagi, jangan sampai bolong semua (tidak ada yang bekerja)," ujar Edi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com