Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permintaan PRT di Jakarta Tinggi, tetapi Tenaganya Justru Menurun

Kompas.com - 23/07/2015, 19:00 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Permintaan pembantu rumah tangga (PRT) yang tinggi tidak diimbangi dengan jumlah pekerjanya. Terbukti dari sulitnya mencarikan PRT untuk para calon majikan.

Hal ini diakui oleh Rumina, pemilik Yayasan Bu Gito, penyalur tenaga PRT. Ia menuturkan, permintaan PRT melonjak akhir-akhir ini. Namun, tenaga yang ingin menjadi PRT justru menurun.

Misalnya, pada hari-hari setelah Lebaran ini, permintaan PRT sudah mulai berdatangan ke yayasannya. Jumlahnya bahkan sudah mencapai puluhan, padahal yayasannya belum resmi beroperasi lagi setelah cuti lebaran.

"Ya sudah ada yang minta, padahal baru resmi dibuka besok, Jumat (24/7/2015)," kata Rumina saat ditemui di bilangan Jakarta Selatan, Kamis (23/7/2015).

Di sisi lain, tenaga untuk dijadikan PRT malah belum ada sama sekali. Wanita yang sudah 25 tahun menggeluti bisnis penyaluran tenaga PRT ini pun mengakui dalam lima tahun terakhir, jumlah tenaga PRT semakin menurun.

"Dalam lima tahun terakhir turun sekitar 20-30 persen. Sehingga lebih sulit cari tenaga yang bisa disalurkan," kata dia.

Namun, dengan koneksi yang luas, Rumina mengatakan, yayasannya tetap bisa mendapatkan tenaga. Biasanya, ia mendapatkannya dari daerah-daerah di Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Lampung.

Ia menuturkan, calon majikan yang secara resmi meminati PRT perlu menyerahkan fotokopi kartu tanda penduduk dan membayarkan biaya administrasi sebesar Rp 1,2 juta.

Setelahnya, Yayasan Bu Gito akan memberikan PRT sesuai dengan kriteria yang diinginkan calon majikan. Rumina juga memberikan garansi kepada calon majikan selama tiga bulan. Garansi berupa penukaran PRT sebanyak maksimal dua kali.

"Kalau enggak suka atau kurang cocok boleh ditukar, maksimal dua kali, itu selama tiga bulan pertama," kata Rumina.

Selain uang administrasi, kata dia, majikan juga harus membayar gaji PRT. Untuk Yayasan Bu Gito, gaji dibayarkan langsung ke PRT. Sementara, untuk calon PRT, Rumina biasanya mensyaratkan fotokopi KTP dan kartu keluarga.

Calon tenaga PRT juga biasanya ditanyai kemampuannya dalam membersihkan rumah dan memasak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba: Satu Direhabilitasi, Satu Ditahan

Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba: Satu Direhabilitasi, Satu Ditahan

Megapolitan
PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Megapolitan
Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Megapolitan
Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Megapolitan
Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Megapolitan
Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com