Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disekap Tujuh Hari oleh Oknum TNI, WN Malaysia Diancam Suntik Mati

Kompas.com - 26/07/2015, 17:36 WIB
Aldo Fenalosa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang warga negara Malaysia berinisial SB yang diculik oleh komplotan oknum TNI dan sipil pada Rabu (15/7/2015) lalu di kawasan Depok diancam suntik mati selama disekap.

Ancaman tersebut diberikan karena SB awalnya tidak bersedia memberikan sejumlah uang yang disyaratkan oleh penculik yang terdiri dari dua oknum militer berinisial S dan RS serta empat warga sipil berinisial FB, YL, AG, dan KR itu.

Hingga Minggu (26/7/2015) ini, petugas Polda Metro Jaya telah menangkap empat tersangka yaitu S, yang merupakan oknum militer, serta warga sipil yang berinisial FB, YL, dan KR.

"Pelaku FB, YL, dan KR membawa korban menuju rumah KR di kawasan Depok, lalu disekap selama tujuh hari. Di rumah itu, SB diancam dengan ancaman psikis dan fisik dengan ancaman senjata api dan ancaman suntik mati," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti pada Minggu (26/7/2015).

SB juga diperas untuk membayar uang Rp 300 juta agar bisa bebas. Dalam kondisi disekap tersebut, SB akhirnya setuju untuk membayarkan uang ratusan juta rupiah itu. [Baca: Satu Keluarga Malaysia Diculik Oknum TNI di Bogor]

SB lalu menghubungi keluarganya yang berada di Malaysia untuk mengirimkan uang. Namun, keluarga SB hanya mampu membayar uang sebesar Rp 100 juta.

Uang tersebut lantas dikirimkan ke beberapa nama kerabat pelaku menggunakan jasa pengiriman uang. Setelah uang tersebut diterima, para pelaku lalu melepaskan SB begitu saja.

"Para pelaku sudah kami dapatkan atas laporan istri korban. Tidak hanya uang, pelaku juga merampas mobil Avanza, Pajero, juga perhiasan dan batu akik milik korban," kata Krishna.

Para pelaku warga sipil ditangkap pada Kamis (23/7/2015) lalu. FB dan YL, yang merupakan suami istri, ditangkap di rumah mereka di kawasan Cibubur. Sementara itu, KR ditangkap di Depok.

Adapun oknum militer berinisial S ditangkap di rumahnya di kawasan Pasar Minggu karena polisi terlebih dahulu menemukan mobil Pajero milik SB yang dirampas oleh S. Sementara itu, keberadaan oknum militer berinisial RS dan oknum sipil berinisial AG masih ditelusuri oleh polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com