Sebab, salah satu sekolah menengah unggulan di Jakarta Utara tersebut diduga melakukan kesalahan administrasi.
"Kesalahan administrasi itu terjadi saat pendaftaran masuk sekolah," kata Meity (55), nenek sekaligus orangtua angkat Bella, Senin (27/7/2015).
Saat itu, urusan administrasi yang dibantu oleh tantenya, Joice, tidak mendapat tanda bukti registrasi ulang. Padahal, saat itu nama Bella sudah terdaftar di urutan pendaftaran online.
Meity tidak habis pikir dengan apa yang telah dilakukan pihak sekolah SMPN 277 terhadap anaknya. Sebab, kesalahan yang dilakukan pihak sekolah tersebut hanya menimpa cucunya seorang.
Padahal, kata Meity, nilai cucunya cukup besar dan mendapat nomor urut 33. Namun, karena telah diambil terlebih dahulu oleh salah satu panitia, akibatnya tidak bisa tercantum dalam daftar yang ada via online.
"Nem cucu saya 24,30. Cukup layak kok jadi siswa baru di sekolah itu," ujar wanita yang bekerja sebagai penyapu jalan itu.
Meity menduga, apa yang dilakukan oknum sekolah terhadap nomor anaknya itu berindikasi jual beli bangku sekolah kepada orang lain.
Karena itu, Meity meminta pertanggungjawaban pihak sekolah. Sebab, meski pihak sekolah mengakui kesalahan tersebut, namun Bella hanya dicarikan sekolah swasta.
"Mereka usulkan ke sekolah swasta. Tetapi kan enggak mungkin. Kita dapat duitnya nanti dari mana?" kata Meity lesu.
Ditemui terpisah, Kepala SMPN 277 Supriyo mengaku adanya kelalaian dan kekhilafan yang dilakukan pihaknya.
Meski demikian, Supriyo mengatakan kesalahan yang terjadi bukan murni dilakukan pihaknya saja. Mengingat, ada banyak peserta yang harus diurus dalam pendaftaran sebelumnya.
"Kan ada banyak yang daftar. Mereka, pulang terburu-buru, jadi tidak bisa ditindaklanjuti. Kan yang mau sekolah di sini bukan cuma dia saja," kata Supriyo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.