Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usia Pintu Air 10 Menua, Wali Kota Tangerang Kesulitan Minta Bantuan Pemerintah Pusat

Kompas.com - 29/07/2015, 08:40 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis


TANGERANG, KOMPAS.com - Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengeluhkan kondisi Pintu Air Bendung Pasar Baru atau yang dikenal dengan nama Pintu Air 10. Menurut Arief, sudah banyak kerusakan yang terjadi pada fisik Pintu Air 10 namun belum kunjung diperbaiki oleh pemerintah pusat selaku pihak yang berwenang.

"Kita sudah jauh-jauh hari informasikan ke pemerintah pusat soal pintu air yang usianya sudah ratusan tahun lebih. Apalagi kemarin pintu nomor enam balok nomor tujuhnya jebol. Permukaan air langsung turun dua meter," kata Arief saat dihubungi, Rabu (29/7/2015).

Menurut Arief, dengan jebolnya salah satu dari 10 pintu yang ada, mempengaruhi pasokan air bersih di Tangerang. Terlebih lagi, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Benteng selaku perusahaan pengelola air bersih di Kota Tangerang juga sudah berhenti produksi untuk sementara waktu akibat kejadian tersebut.

"Waktu pak Jokowi ke sini, kita sudah jelaskan, usia pintu air ini sudah ratusan tahun sehingga perlu pengecekan yang menyeluruh. Kita sangat berharap bantuan pemerintah pusat karena ini memang urusan pusat," tutur Arief.

Secara terpisah, Kepala Pintu Air 10 Sumarto menjelaskan, bagian yang rusak pada pintu nomor enam langsung diperbaiki setelah diketahui ada kerusakan. Menurut Sumarto, pintu nomor enam tidak sepenuhnya jebol, melainkan hanya rusak di salah satu bagian sehingga menyebabkan air yang ditampung menjadi bocor.

"Tiang penyangga pintunya rusak dan membuat celah aliran air sekitar 30 sentimeter," ujar Sumarto.

Kondisi pintu nomor enam tersebut diakui Sumarto sudah sangat memprihatinkan. Pintu itu sudah lama rusak dan beberapa roda pintu bahkan ada yang sampai lepas. Dengan segala kerusakan tersebut, pintu nomor enam jadi tidak bisa dioperasikan secara maksimal.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane Teuku Iskandar membantah Pintu Air 10 tidak dirawat sebagaimana mestinya. Sebagai pihak yang berwenang mewakili pemerintah pusat, Teuku menilai Balai Besar sudah secara rutin mengecek kondisi Pintu Air 10.

Sebelum ada kerusakan pada pintu nomor enam pun, perbaikan dan perawatan sudah dilakukan. "Kita perbaiki bukan karena pas ada rusaknya saja. Itu beda, loh. Pengecekan dan perbaikan selalu tepat waktu," ucap Teuku.

Selain pintu nomor enam yang rusak, Teuku mengaku akan mempercepat proses perbaikan Pintu Air 10 secara keseluruhan. Perbaikan dan perawatan Pintu Air 10 ditargetkan akan rampung maksimal akhir tahun ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com