"Ini buat pengamanan Pilkada," kata polisi berkuda Detasemen Turangga Baharkam Polri, Brigadir Yemsi saat simulasi pengamanan Pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Jakarta, Senin (3/8/2015).
Kuda yang dipakai untuk pengamanan pilkada adalah jenis thoroughbred. Jenis kuda yang rata-rata berusia enam sampai tujuh tahun ini dirasa ideal, karena berbadan besar dan berisi. "Kuda ini diimpor dari Belanda," kata Yemsi.
Sejak diimpor dari Belanda pada tahun 2014, kuda-kuda tersebut dilatih rutin secara khusus. Asupan makanannya pun terjaga. Dua kali sehari mereka menyantap pelet kuda. "Untuk makanan ekstra wortel dan apel," kata Yemsi.
Saat pengamanan Pilkada nanti, kuda-kuda ini akan melakukan berbagai macam tugas. Salah satunya mengantar kotak suara untuk kelancaran Pilkada. "Ini ada simulasi antar kotak suara pakai kuda. Karena kalau enggak bisa dimasukan pakai sepeda motor, otomatis pakai kuda," kata Direktur Sabhara Polda Metro Jaya Komisaris Besar Ahmad Subarkah.
Nantinya, dua kotak suara tersebut ditaruh di bagian belakang kuda. Setelah itu akan didistribusikan ke tempat pemungutan suara yang tidak bisa dilewati sepeda motor.
Selain itu, kuda-kuda ini akan ikut mengamankan pilkada. Polisi berkuda akan berjaga di TPS. Dalam simulasi pengamanan Pilkada ini, sebanyak 515 personel diturunkan. Personel tersebut gabungan dari Polsek, Polres dan Polda Metro Jaya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.