Basuki pun memiliki cerita mengapa akhirnya ia meminta Dinas Komunikasi Informasi dan Kehumasan (Diskominfomas) DKI untuk tak pernah melewatkan kegiatan resmi Gubernur, Wakil Gubernur, serta Sekretaris Daerah (Sekda) DKI.
"Awalnya, pas 10 hari baru dilantik itu ada demo buruh 3.000 orang dan yang bertemu dengan saya hanya 30 orang. Saya berpikir begini, jangan-jangan nanti kalau 30 buruh ini sudah sepakat dengan saya, buruh yang di luar menyangka saya menyuap. Ya sudah lebih baik saya videokan," kata Ahok, sapaan Basuki, di Balai Kota, Senin (3/8/2015).
Saat rapat dengan buruh, staf pribadi Basuki menulis nota rapat dengan tulisan tangan, bukan dengan laptop. Basuki marah dan menegur staf pribadinya.
Padahal, ia memarahi staf pribadinya karena buruh tidak terima laporan rapatnya hanya tulis tangan. Di dalam rapat itu, hubungan Basuki dengan buruh juga berlangsung baik.
Hanya saja, saat itu, Diskominfomas DKI hanya mengunggah video rapatnya bersama buruh saat Basuki marah-marah ke akun YouTube resmi Pemprov DKI.
Akhirnya, aksi marah-marahnya itu mencuat di media massa serta banyak stasiun televisi yang menyalin video dari Diskominfomas DKI.
"Padahal, saya akting marahin teman saya supaya buruh enggak repot-repot bacanya," kata Basuki.
Setelah kejadian tersebut, Basuki memanggil Diskominfomas DKI. Basuki menanyakan alasan Diskominfomas DKI yang hanya menggungah sebagian video ke YouTube. Karena itu, kedua pihak sepakat untuk mengunggah semua video ke YouTube Pemprov DKI.
Keesokan harinya, Basuki memimpin rapat bersama Dinas Pekerjaan Umum DKI. Saat itu, dia marah-marah kepada mantan Wakil Kepala Dinas PU DKI Tardjuki. Basuki menengarai, oknum Dinas PU DKI ini telah menyalahgunakan anggaran.
Awalnya, Basuki berpikir marah-marahnya kepada pejabat Dinas PU DKI itu bakal direspons negatif warga.
"Ternyata responsnya bagus, terus saya tadinya sudah enggak mau keluarin video lagi di YouTube. Eh masyarakat Jakarta yang di Timur Tengah, kayak TKI dan TKW, kirim SMS saya dan bilang, 'Pak, kalau bisa semua rapat Bapak di-upload saja, biar kami bisa ikut bantu Bapak awasi'. Akhirnya, kami upload videonya, kami edit saja, yang agak marah dihilangkan. Mereka bilang lagi, 'Jangan dihilangi (marah-marahnya), hiburan kita nonton YouTube Bapak', gitu katanya," kata Basuki.
Saat ini, semua kegiatan rapat diunggah oleh Diskominfomas DKI melalui YouTube Pemprov DKI. Tamu-tamu berhak menolak videonya diunggah ke YouTube Pemprov DKI.
Salah seorang tamu yang pernah menolak pertemuannya dengan Basuki diunggah dalam YouTube adalah Komisaris Utama JIExpo Kemayoran Murdaya Poo serta jajaran JIExpo.
"Kalau rapat rapim termasuk rapat BKPRD itu harus diunggah supaya orang mengerti kenapa ada masalah saya putusinnya apa. Masyarakat bisa lihat persis keputusan saya dan ada transparansi," kata Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.