Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tetapkan Lima Tersangka Pesta Sabu di Bellagio Residence

Kompas.com - 06/08/2015, 16:42 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Penyidik Direktorat Tindak Pidana Narkotika Bareskrim Polri telah mengembangkan kasus pesta sabu di salah satu apartemen Bellagio Residence Tower A, Jakarta Selatan, Sabtu (1/8/2015). Hasilnya, penyidik telah menetapkan lima orang sebagai tersangka.

"Sejauh ini sudah ada lima tersangka, tiga orang yang kita tangkap pertama dan dua hasil pengembangan," ujar Direktur Tindak Pidana Narkotika Bareskrim Polri Brigadir Jenderal (Pol) Anjan Pramuka di kompleks Mabes Polri, Kamis (6/8/2015).

Tiga orang yang ditangkap pada penggerebekan di apartemen itu adalah RAP, Rb, dan Arm. Adapun dua orang lainnya berinisial Sf dan Bkr. Sf adalah narapidana Lapas Narkotika Cirebon, sedangkan Bkr adalah kurirnya. Sf adalah pengendali narkotika yang digunakan RAP dan kawan-kawannya (Baca: Cucu Mantan Menko Ekuin Ditangkap Saat Pesta Narkoba). Dari balik jeruji besi, dia tetap dapat mengendalikan peredaran narkotika memakai ponsel. (Baca Narkoba yang Digunakan Cucu Mantan Menko Dikendalikan dari Lapas)

"Ponsel itu kami temukan di selnya. Ponsel itu ditaruh di lantai yang dibobok sehingga membentuk ruang seluas 60 x 60 sentimeter. Untuk mengelabui petugas, Sf menutupnya dengan lantai dan tikar," ujar Anjan.

Adapun Bkr berperan mengantar narkotika dari suatu tempat ke tempat lain. Ia juga bertugas menerima uang hasil transaksi narkotika.

Polisi masih mengusut asal-muasal narkotika jenis sabu tersebut. Dari kualitas bahannya, polisi memperkirakan barang tersebut berasal dari Tiongkok. Sf memasarkannya kepada kalangan eksekutif muda di Jakarta.

"Pangsa pasar mereka adalah kalangan muda yang memiliki modal besar, persis seperti tiga orang yang kami tangkap pertama," ujar Anjan.

Saat ini, polisi masih menahan lima tersangka tersebut. Polisi juga masih mengembangkan perkara itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Permudah Faizal Buang Jasad Pamannya, Naedi Inisiatif Beli Karung Goni

Permudah Faizal Buang Jasad Pamannya, Naedi Inisiatif Beli Karung Goni

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu dan Besok: Tengah Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu dan Besok: Tengah Malam Cerah Berawan

Megapolitan
Sakit Hati dan Provokasi Buat Faizal Tega Bacok Pamannya hingga Tewas, lalu Buang Jasad Korban ke Jalan

Sakit Hati dan Provokasi Buat Faizal Tega Bacok Pamannya hingga Tewas, lalu Buang Jasad Korban ke Jalan

Megapolitan
[POPULER MEGAPOLITAN] Tanjung Priok Macet Total | Tukang Tambal Ban Digeruduk Ojol

[POPULER MEGAPOLITAN] Tanjung Priok Macet Total | Tukang Tambal Ban Digeruduk Ojol

Megapolitan
Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Megapolitan
PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

Megapolitan
Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Megapolitan
Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Megapolitan
Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Megapolitan
Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Megapolitan
Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Megapolitan
KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com