Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Kalau Ada yang Korupsi, Langsung Masukkan "Neraka" Saja, Pak!

Kompas.com - 18/08/2015, 12:57 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memiliki alasan tersendiri mengapa memilih Bambang Triana sebagai Kepala Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Taman Margasatwa Ragunan (TMR). Bambang yang dikenal taat beragama diyakini Basuki tidak akan mencoba menyalahgunakan anggaran TMR. 

"Akan tetapi, ada kekurangannya nih. Kalau Pak Bambang terlalu rohani, nanti memaaf-maafkan (tindakan anak buahnya) terus," kata Basuki, seusai menerima sepasang jerapah asal Australia, di TMR, Selasa (18/8/2015). 

Basuki meminta Bambang lebih tegas memberi sanksi kepada anak-anak buahnya yang masih menyalahgunakan anggaran TMR. Selain itu, ia mengimbau Bambang berani memecat para pejabat yang masih tidak bisa berkinerja baik.

Basuki mengatakan, optimalisasi TMR ini merupakan harapan warga Jakarta untuk memiliki sebuah kebun binatang berstandar internasional.

"Orang yang terlalu rohani itu kalau ditampar pipi kiri, masih mau kasih pipi kanan. Kalau pipi kiri saya yang ditampar, gue tonjok langsung. Jadi, Pak Bambang, kalau masih ada yang korupsi, jangan takut untuk langsung buang. Di akhirat kan ada surga dan neraka. Istilahnya, kalau ada yang korupsi, langsung masukkan 'neraka' saja, Pak," kata Basuki yang disambut gelak tawa tamu undangan. 

Basuki minta pengelolaan e-ticketing TMR juga lebih dioptimalkan kembali. Tiap tahunnya, kata Basuki, DKI telah mengalokasikan anggaran hingga Rp 100 miliar untuk optimalisasi TMR. Dengan demikian, jika ditambah dana dari pihak swasta, TMR akan berkembang lebih baik lagi.

Basuki menginginkan agar TMR menjadi pilihan wisata warga lanjut usia (lansia) yang tengah menikmati sisa hidup.

"Jadi, seharusnya kebun binatang ini bisa disulap jadi kebun binatang kelas dunia. Pak Presiden Jokowi ingin lihat Ragunan sekelas dunia. Saya pun berani bayar harga tinggi, dan berani menghadapi orang yang menghalangi Jakarta Baru," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com