Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arti Nomor Urut bagi Tiga Calon Wali Kota di Pilkada Tangsel

Kompas.com - 25/08/2015, 13:33 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tangerang Selatan telah selesai melaksanakan rapat pleno penentuan nomor urut pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Tangerang Selatan, Selasa (25/8/2015) siang.

Para kandidat beserta tim suksesnya menanggapi masing-masing nomor urut yang didapat melalui undian dengan sikap yang berbeda-beda. Seperti yang ditampilkan pasangan nomor urut dua, Arsid-Elvier Ariadiannie Soedarto Poetri.

Bagi Arsid, nomor dua yang dia dapatkan merupakan nomor kemenangan. Beberapa personel tim sukses Arsid juga ikut menyamakan nomor dua dengan nomor urut saat pemilihan presiden 2014 lalu, di mana calon yang ada di nomor urut dua adalah Joko Widodo dan Jusuf Kalla.

"Nomor dua itu bisa pagi bisa sore. Bisa siang bisa malam. Nomor dua itu juga nomor kemenangan," kata Arsid.

Ketika sejumlah pewarta menegaskan lagi apakah nomor dua menjadi nomor keberuntungan Arsid, pernyataan itu langsung diralat dengan kembali ke pernyataan dia sebelumnya. "Bukan nomor keberuntungan, tetapi nomor kemenangan," tutur Arsid kembali sambil tersenyum.

Pasangan Airin dan Benyamin yang mendapat nomor urut tiga mengaku tidak terlalu mempermasalahkan urusan nomor.

Bagi mereka, berapa pun nomor urutnya, mereka tetap berniat maju dan memenangkan Pilkada Tangerang Selatan untuk memimpin kembali sebagai wali kota dan wakil wali kota.

"Bagi kami, dapat nomor berapa saja tidak masalah. Tetapi, semoga nomor tiga yang saya dapat ini menjadi nomor kemenangan saya," ujar Airin ketika ditanya pewarta di sela-sela acara penetapan nomor urut.

Berbeda dengan kedua pasangan sebelumnya yang mengaku tidak memprediksi nomor urut, pasangan Ikhsan Modjo-Li Claudia Chandra mengungkapkan nomor urut satu sesuai dengan keinginan mereka.

Melalui nomor satu pun, Ikhsan langsung mengucapkan sejumlah pernyataan-pernyataan yang berhubungan dengan tujuannya di pilkada Tangerang Selatan, yakni untuk menjadi pasangan yang paling didukung masyarakat dan menjadi nomor satu. "Supaya kami bisa menjadi nomor satu di hati warga Tangsel," ucap Ikhsan.

Dari ketiga pasang calon, saat sesi foto, masing-masing berpose dengan jarinya menampilkan nomor urut mereka. Pasangan Ikhsan-Li Claudia mengangkat tinggi-tinggi jempol di tangan kanan mereka yang menandakan nomor urut satu.

Pasangan Arsid-Elvier berpose mengangkat jari telunjuk dan jari tengahnya membentuk angka dua. Sedangkan pasangan Airin-Benyamin berpose mengangkat tiga jarinya.

Airin mengangkat tiga jari seperti biasa, sedangkan Benyamin membentuk tanda seperti yang biasa digunakan dalam konser band metal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com