Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikhsan Modjo Angkat Bicara soal "Tweet" tentang Ahok

Kompas.com - 25/08/2015, 17:20 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Calon wali kota Tangerang Selatan nomor urut satu, Ikhsan Modjo, memberi penjelasan tentang tweet yang dia muat melalui akun Twitter miliknya pada 20 Maret 2015 lalu. Dalam tweet atau kicauannya itu, Ikhsan membuat kalimat yang menyertakan nama Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

"Selamat pagi. Mandi pagi tadi apakah sudah mengeluarkan Ahok semua?" demikian isi tweet tersebut.

Kepada Kompas.com, Ikhsan mengungkapkan siapa saja yang melihat tweet-nya boleh memaknainya sebagai apa saja, baik sebagai hal yang positif maupun hal yang negatif.

Dia pun tidak mempermasalahkan orang yang menganggap kicauannya sebagai suatu penghinaan terhadap Ahok.

"Terserah orang mau mikir apa saja. Kalau mau memaknai Ahok sebagai itu (kotoran), sah-sah saja. Toh, saya enggak ngomong kalau Ahok itu (kotoran) kan?" kata Ikhsan, Selasa (25/8/2015). Ikhsan tidak menjelaskan lebih lanjut tentang itu.

Secara terpisah, calon wakil wali Kota Tangerang Selatan yang juga mendampingi Ikhsan, Li Claudia Chandra atau Alin, mengungkapkan maksud dari kicauan Ikhsan itu.

Alin menilai, Ikhsan merupakan orang yang gemar mengkritik siapa saja yang menurut dia salah. Dalam kicauan tersebut, Ikhsan dianggap sedang mengkritik gaya bicara Ahok yang sempat terekam dalam wawancara live dengan salah satu stasiun televisi swasta beberapa waktu lalu.

"Kalau Bang Ikhsan sama sekali tidak kritik cara kerja Ahok. Yang dikritik itu gaya bicaranya. Kan namanya pemimpin bisa memilih gaya bicara yang lebih halus, tidak kasar," tutur Alin.

Kicauan tersebut di-retweets oleh 20 akun Twitter yang lain dan dijadikan favorites oleh lima akun lainnya, sedangkan yang me-reply kicauan tersebut lebih dari 10 pemilik akun Twitter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com