Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LBH Jakarta: Penggusuran Paksa Akibatkan Kualitas Hidup Menurun

Kompas.com - 26/08/2015, 13:11 WIB
Aldo Fenalosa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada 30 kasus pengusuran paksa terjadi di Jakarta mulai awal Januari hingga Agustus 2015. Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta menemukan terdapat 50 persen kasus penggusuran paksa meninggalkan warga dalam keadaan tanpa solusi.

"Pemprov DKI menjadi yang terbanyak melakukan penggusuran tahun ini, ada dua puluh satu kasus penggusuran paksa. Dan itu juga sebanyak 50 persennya berujung tanpa solusi penyelesaian seperti relokasi maupun ganti rugi," kata Atika Yuanita Paraswaty kepada Kompas.com saat ditemui di kantor LBH Jakarta, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu (26/8/2015).

Menurut Atika, tidak adanya tindak lanjut setelah penggusuran membuat kualitas hidup warga menurun. Ia memberi contoh warga relokasi yang menempati rusun Marunda, yang dinilai belum layak karena jumlah unit rusun tidak mencukupi, keterbatasan akses dan ruang pekerjan.

Mereka tak hanya kehilangan tempat tinggal tapi juga kehilangan pekerjaan yang mereka dapat di tempat yang telah digusur.

"Seharusnya, standar yang paling penting, kehidupan warga tidak boleh rendah dibanding kehidupan sebelumnya. Bahkan kita mendapat informasi menyebutkan bahwa dari beberapa KK (kepala keluarga) yang dapat tidak seluruhnya, Itu tidak solutif dong kalau cuma setengahnya, harusnya kalau solusi bisa semuanya. Jangan diskriminatif," terang Atika.

Berdasarkan keterangan LBH Jakarta, sepanjang tahun 2015 hingga Agustus ini ada 3433 kepala keluarga (KK) dan 433 unit usaha warga yang digusur paksa di Ibu Kota.

Penggusuran paksa di wilayah Jakarta itu tidak hanya dilakukan oleh Pemprov DKI, tetapi juga dilakukan oleh pihak BUMN seperti PT KAI, pemerintah pusat, pihak swasta, dan lembaga donor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com