Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Normalisasi Kali Dinilai Bukan Satu-satunya Antisipasi Banjir Jakarta

Kompas.com - 26/08/2015, 15:44 WIB
Aldo Fenalosa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penggusuran permukiman warga Jakarta dinilai bukan jalan satu-satunya untuk normalisasi kali.

Menurut Pratiwi Febry dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, ada banyak alternatif solusi yang bisa ditempuh bila Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mau membuka diri untuk bermusyawarah dengan sejumlah pihak, baik warga sekitar maupun pemerhati lingkungan.

"Kalau Ahok (Gubernur DKI Jakarta) mau buka dialog, banyak yang sudah memberi ide solusi alternatif untuk tata Kali Ciliwung. Ada teman-teman dari Rujak (Komunitas Ruang Jakarta) yang sudah ngasih (desain) arsitekturnya. Penataan ruang kan tidak harus gusur," kata Pratiwi Febry di Kantor LBH Jakarta, Rabu (26/8/2015).

Pratiwi menambahkan, penataan kota Jakarta juga semestinya memperhatikan sejumlah kawasan resapan air yang justru berubah fungsi. Menurutnya, kawasan resapan tersebut justru digunakan sebagai kawasan komersil.

"Apa sih penyebab banjir di Jakarta, oke normalisasi kali. Tapi apa ada solusi alternatif? Ada, bahwa untuk banjir tidak hanya normalisasi kali, wilayah resapan banjir juga jangan jadi mal dong," terang Pratiwi yang merupakan Kepala Divisi Penelitian dan Pusat Dokumentasi Bantuan Hukum di LBH Jakarta.

Untuk kasus penggusuran Kampung Pulo, ia juga menyesalkan sikap Pemprov DKI yang dirasa terburu-buru dan tidak memberi ruang pada warga untuk bernegosiasi untuk masa depan mereka setelah penggusuran.

"Di sini yang perlu dicatat kenapa tidak dikomunikasikan pada warga, tidak harus show off power. Kampung Pulo selalu disorot karena menyebabkan banjir, ada yang meninggal juga di sana. Tapi itu tidak semestinya dijadikan legitimasi oleh Ahok untuk melakukan penggusuran," sebutnya.

Sementara itu LBH Jakarta mencatat ada 30 kasus penggusuran paksa yang terjadi di Jakarta dalam tahun ini. Wilayah Jakarta Timur menjadi yang terbanyak mengalami penggusuran paksa.

Ada 12 kawasan yang digusur hingga Agustus ini di sana. Penggusuran di kawasan Kampung Pulo menjadi yang terbesar dengan merelokasi sekitar 500 kepala keluarga ke rusunawa Jatinegara Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com