"Hak semua orang kan untuk demo, namanya juga demokrasi," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (28/8/2015).
Meski demikian, Basuki mengimbau para pendemo untuk berpindah lokasi. Sebab, lanjut dia, tidak akan ada yang mendengarkan aksi mereka jika demo dilaksanakan di rumah dinas.
Basuki diketahui tidak pernah menempati rumah dinas itu. Dia hanya menggunakan rumah dinas ketika ada pertemuan resmi ataupun menerima tamu kenegaraan.
"Demo di sini (Balai Kota) saja sekalian karena saya enggak pernah pulang ke rumah (dinas) nih. Kalau mau demo teriakin saya, di depan (Jalan Medan Merdeka Selatan) lebih kosong jalannya. Kalau rumah dinas mah enggak ada saya. Kalau mau (demo), di sini (Balai Kota) saja sekalian supaya saya lebih dengar gitu," kata Basuki.
Sebelumnya, sebuah undangan beredar di kalangan media. Undangan yang datang dari Ketua Lawan Ahok itu berupa gerakan Wisata Budaya dan dalam rangka menghentikan tindak kekerasan Pemprov DKI terhadap warga DKI.
Rencananya, aksi dilaksanakan pada pukul 09.30-11.30 di rumah dinas gubernur. Masih berdasarkan undangan, akan ada hiburan atraksi barongsai, ondel-ondel, serta silat betawi.
Dalam undangan itu juga tertera bahwa aksi ini akan dihadiri beberapa tokoh nasional, seperti Sujana Sulaiman (tokoh KAHMI FOREVER), Yudi Latief, Neta S Pane (Indonesia Police Watch), Erlangga Masdiana (dosen Universitas Indonesia), Erlangga (tokoh Tanjung Priok), Saleh Khalid (mantan Ketua Umum PB HMI), Uncu Natsir (tokoh Kosgoro), dan Lius Sungkarisma (tokoh masyarakat Tionghoa).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.