"Serikat pekerja buruh ingin penyampaian pendapat dalam unjuk rasa. Tapi ada keterbatasan ruang publik karena itu kita mengharapkan mereka dapat mengatur kegiatan penyampaian pendapat dengan tertib," kata Tito di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (29/8/2015).
Lebih lanjut, Tito juga tidak ingin unjuk rasa itu berubah menjadi kericuhan maupun kegiatan negatif lain yang mengganggu kenyamanan warga Jakarta. Oleh karenanya, ia akan menyiagakan ribuan aparat untuk mengawal unjuk rasa itu.
"Minimal kekuatan 8.000 orang personel tapi nanti akan bertambah seiring teman-teman buruh menyampaikan data (partisipan) yang ikut. Kita tidak ingin ada pihak lain di luar buruh yang ikut (mengacau)," terang Tito.
Di lain pihak, meski rencana unjuk rasa itu digelar pada hari biasa, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyebut, buruh tidak ingin mengacaukan situasi di Ibu Kota dengan adanya unjuk rasa tersebut.
"Aksi ini adalah aksi damai, aksi yang tidak bermaksud menggaggu kepentingan orang lain," kata Said usai bertemu Tito di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (29/8/2015).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.