"Menurut saya itu sudah cukup realistis yah," ujar Taufik di Gedung DPRD DKI, Selasa (1/9/2015).
Dalam menentukan target ini, Taufik mengatakan anggota Badan Anggaran telah lebih dahulu memperhatikan kesanggupan Pemprov DKI. Sebab, mereka lah yang akan bekerja untuk mencapai target tersebut. (Baca: Ini Penyebab Target Peneriman Pajak DKI Tak Jadi Ditetapkan Rp 37 Triliun)
Selama rapat, Taufik memang berulang kali mengatakan kepada Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Pemprov DKI untuk realistis dalam menentukan target. Awalnya, TAPD menyusun target sebesar Rp 37 triliun.
Akan tetapi, jumlah tersebut dinilai tidak realistis dan sulit tercapai. Apalagi, kata Taufik, beberapa tahun belakangan ini Pemprov DKI memang tidak pernah mencapai target pendapatan di akhir tahun anggaran.
Dalam rapat, besaran target itupun turun menjadi Rp 34 triliun. Hingga hari ini, TAPD mengusulkan target baru sebesar Rp 32 triliun dengan pertimbangan tertentu.
"Saya selalu bilang agar tidak menghayal dalam membuat target. Target yang ditentukan sekarang sudah pas lah menurut saya," ujar Taufik.
Salah satu anggota Banggar Prabowo Soenirman juga merinci target-target pendapatan DKI yang tidak tercapai pada tahun-tahun sebelumnya.
Pada tahun 2014, target pendapatan DKI adalah Rp 63 triliun akan tetapi hanya tercapai Rp 43 triliun.
Pada tahun 2015 yang merupakan APBD pergub, target pendapatan sebesar Rp 69 triliun. Akan tetapi, sampai saat ini pendapatan yang masuk baru sekitar Rp 36 triliun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.