Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepatuhan Pajak Rendah, Penerimaan Kurang

Kompas.com - 03/09/2015, 02:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS - Direktorat Jenderal Pajak mencatat hanya 13 persen dari 8.799 wajib pajak di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, yang membayar Pajak Penghasilan sebagaimana diatur Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 tentang pajak penghasilan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah. Keterbatasan informasi, kemudahan pembayaran, dan keengganan wajib pajak jadi sebagian penyebab.

Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Sigit Priyadi Pramudito, saat meresmikan gerai layanan terpadu di Pasar Tanah Abang, Selasa (1/9), menyebutkan, berdasarkan Data Nomor Obyek Pajak, terdapat 12.970 kios di Pasar Tanah Abang yang meliputi Blok A, Blok B, Blok C, Blok E, Blok F, Blok G, Pusat Grosir Metro Tanah Abang, dan Thamrin City. Dari jumlah kios itu, hanya 8.799 pemilik di antaranya yang terdaftar sebagai wajib pajak.

Dari 8.799 wajib pajak, hanya 1.178 wajib pajak atau 13 persen di antaranya yang membayar Pajak Penghasilan. Hingga Agustus 2015, nilai pajak yang dibayarkan tercatat Rp 3,98 miliar atau rata-rata omzet pedagang Rp 42 juta per bulan. Angka itu dinilai sangat kecil dibandingkan dengan potensinya yang mencapai miliaran rupiah.

Selain pendaftaran nomor pokok wajib pajak (NPWP) dan konsultasi pajak oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tanah Abang Dua, gerai juga melayani pembuatan surat izin usaha perdagangan dan surat keterangan domisili perusahaan oleh Satuan Pelaksana Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Tanah Abang.

Beberapa pedagang mengungkapkan ketidaktahuannya tentang aturan Pajak Penghasilan untuk usaha kecil. Ada yang berpendapat proses pembayaran rumit, tak punya cukup waktu 
untuk membayar. Ada juga yang tak membayar pajak karena tidak percaya pada pengelolaan pajak.

Sigit menjamin semua penerimaan pajak dikelola dan dimanfaatkan 100 persen untuk kepentingan negara. Dia meyakinkan bahwa era oknum pengemplang pajak telah usai dan meminta warga bersama mengawasi proses pemungutan, pengelolaan, dan penggunaan pajak.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengajak semua pedagang taat pajak. 
Dia berjanji menambah dan memperbaiki fasilitas untuk publik dengan dana yang dibayarkan warga melalui pajak. Dia mencontohkan bantuan pendidikan untuk siswa, subsidi bagi pengguna transjakarta, dan perbaikan layanan kesehatan dasar.

Basuki mengajak pedagang dan warga untuk berpartisipasi dalam pembangunan kota dengan tertib administrasi dan taat pajak. Dia mengajak warga untuk melaporkan kerusakan jalan, lampu penerangan jalan yang mati, atau soal kinerja aparatur pemerintah melalui aplikasi Qlue.

Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta M Adi Toegarisman mengingatkan pentingnya sosialisasi soal perpajakan. (MKN)

________________________
Berita ini tayang pada Harian Kompas edisi Rabu, 2 September 2015. Berikut ini tautannya: Kepatuhan Pajak Rendah, Penerimaan Kurang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com