"Tugas Sekwan ada tiga yang penting dan mendesak. Pertama, menyiapkan sumber daya manusia yang kapabel dan daya dukung yang optimal bagi anggota dalam membahas anggaran 2016," ujar Sani ketika dihubungi, Minggu (6/9/2015).
Bulan ini, anggota DPRD DKI memang sedang sibuk melakukan rapat pembahasan Kebijakan Umum Anggaran – Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2016. Pada saat yang bersamaan, Pansus Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) juga masih berjalan.
Begitu pun dengan reses yang dilakukan anggota DPRD pada malam hari. Belum lagi, rapat-rapat internal komisi yang biasa membahas aduan warga juga masih terus berlangsung.
Selain membutuhkan komitmen besar dari anggota Dewan, semua pekerjaan itu juga harus didukung oleh sistem managerial Sekretaris Dewan. Hal tersebut agar semua pekerjaan bisa terselesaikan dengan maksimal.
"Kedua menyiapkan program komunikasi humas yang baik untuk membangun opini DPRD yang lebih baik," ujar Sani.
Menurut Sani, selama ini masyarakat tidak memiliki akses informasi yang baik mengenai kinerja anggota Dewan. Sehingga, citra DPRD di masyarakat saat ini dinilai kurang begitu baik karena masyarakat tidak tahu apa yang dikerjakan anggota Dewan selama ini.
Padahal, sebagai wakil rakyat, anggota Dewan memiliki "utang" kepada masyarakat untuk membantu memperjuangkan hak-hak mereka. Masyarakat butuh informasi seberapa jauh aspirasi masyarakat telah didengar anggota Dewan.
"Tugas ketiga adalah membangun sistem dan sarana dokumen dan pustaka yang mumpuni," ujar Sani.
Poin ketiga ini, kata Sani, masih berkaitan dengan poin kedua. Pusat dokumentasi tersebut harus bisa diakses oleh masyarakat. Fungsinya, agar informasi mengenai produk peraturan daerah yang telah dihasilkan DPRD bisa diketahui masyarakat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.