Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Hal yang Harus Dibereskan Sekwan DPRD DKI yang Baru

Kompas.com - 07/09/2015, 08:41 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPRD DKI Triwisaksana memiliki pendapat mengenai permasalahan di Kesekretariatan Dewan yang harus dibenahi oleh Sekretaris Dewan Muhammad Yuliadi yang baru saja dilantik. Permasalahan ini, kata Sani (sapaan Triwisaksana) merupakan permasalahan yang seharusnya sudah lama dipikirkan oleh Kesekretariatan Dewan.

"Tugas Sekwan ada tiga yang penting dan mendesak. Pertama, menyiapkan sumber daya manusia yang kapabel dan daya dukung yang optimal bagi anggota dalam membahas anggaran 2016," ujar Sani ketika dihubungi, Minggu (6/9/2015).

Bulan ini, anggota DPRD DKI memang sedang sibuk melakukan rapat pembahasan Kebijakan Umum Anggaran – Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2016. Pada saat yang bersamaan, Pansus Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) juga masih berjalan.

Begitu pun dengan reses yang dilakukan anggota DPRD pada malam hari. Belum lagi, rapat-rapat internal komisi yang biasa membahas aduan warga juga masih terus berlangsung.

Selain membutuhkan komitmen besar dari anggota Dewan, semua pekerjaan itu juga harus didukung oleh sistem managerial Sekretaris Dewan. Hal tersebut agar semua pekerjaan bisa terselesaikan dengan maksimal.

"Kedua menyiapkan program komunikasi humas yang baik untuk membangun opini DPRD yang lebih baik," ujar Sani.

Menurut Sani, selama ini masyarakat tidak memiliki akses informasi yang baik mengenai kinerja anggota Dewan. Sehingga, citra DPRD di masyarakat saat ini dinilai kurang begitu baik karena masyarakat tidak tahu apa yang dikerjakan anggota Dewan selama ini.

Padahal, sebagai wakil rakyat, anggota Dewan memiliki "utang" kepada masyarakat untuk membantu memperjuangkan hak-hak mereka. Masyarakat butuh informasi seberapa jauh aspirasi masyarakat telah didengar anggota Dewan.

"Tugas ketiga adalah membangun sistem dan sarana dokumen dan pustaka yang mumpuni," ujar Sani.

Poin ketiga ini, kata Sani, masih berkaitan dengan poin kedua. Pusat dokumentasi tersebut harus bisa diakses oleh masyarakat. Fungsinya, agar informasi mengenai produk peraturan daerah yang telah dihasilkan DPRD bisa diketahui masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Larangan 'Study Tour' ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Larangan "Study Tour" ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Megapolitan
Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Megapolitan
Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Megapolitan
Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Megapolitan
Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Megapolitan
Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Megapolitan
Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Megapolitan
Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Megapolitan
Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati 'Pak Ogah' hingga Oknum Polisi

Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati "Pak Ogah" hingga Oknum Polisi

Megapolitan
Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Megapolitan
Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang 'Random'

Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang "Random"

Megapolitan
Serba-serbi Penertiban Jukir Minimarket, Ada yang Mengaku Ojol hingga Pakai Seragam Dishub

Serba-serbi Penertiban Jukir Minimarket, Ada yang Mengaku Ojol hingga Pakai Seragam Dishub

Megapolitan
Dharma Pongrekun Melaju, Sudirman Said hingga Poempida Batal Ikut Pilkada DKI Jalur Independen

Dharma Pongrekun Melaju, Sudirman Said hingga Poempida Batal Ikut Pilkada DKI Jalur Independen

Megapolitan
Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Masuk STIP Tak Ditutup demi Perjuangkan Cita-cita Anak

Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Masuk STIP Tak Ditutup demi Perjuangkan Cita-cita Anak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com