Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lari ke Kolam Balai Kota, Ahok Minta Ikan Koi

Kompas.com - 10/09/2015, 11:43 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama langsung berlari ke kolam air mancur Balai Kota seusai melayani permintaan wawancara jurnalis asing di pendapa, Balai Kota, Kamis (10/9/2015) pagi.

Di sisi kanan kolam air mancur tampak empat petugas berseragam biru sedang menuangkan ikan-ikan mujair dan nila ke kolam. Ternyata keberadaan mereka menarik perhatian Basuki.

Pria yang akrab disapa Ahok itu langsung menyalami dan menyapa para petugas tersebut. Ia bertanya-tanya perihal jenis ikan yang dimasukkan ke dalam kolam air mancur. Ikan-ikan itu disiapkan dalam rangka pelaksanaan program Balai Kota terbuka untuk umum tiap akhir pekan. 

"Pak, diganti saja ikannya. Kalau ikan nila atau mujair bagus kayak begini kan, gampang dipancing orang buat dimasak ini. Hahahaha," kata Basuki kepada para petugas. 

Petugas terlihat mengangguk menyanggupi permintaan Basuki. "Kasih ikan koi yang jelek-jelek saja, ikan koi mutan gitu," kata Basuki.

"Iya siap, Pak," jawab petugas. 

Setelah melihat-lihat ikan, ia lanjut berkeliling ke seluruh sisi kolam. Basuki terlihat senang karena akhirnya kolam Balai Kota diisi ikan. Sebelumnya, kolam air mancur itu tidak pernah diisi ikan.

Balai Kota DKI rencananya akan dibuka Sabtu (12/9/2015) mendatang. Warga bisa berjalan-jalan di Balai Kota tanpa dipungut biaya alias gratis.

Kepala Biro Umum DKI Agustino Dharmawan mengatakan, nantinya Balai Kota dapat dikunjungi oleh masyarakat dan wisatawan setiap akhir pekan, yakni Sabtu dan Minggu mulai dari pukul 10.00 hingga 17.00 WIB untuk kunjungan di area dalam ruangan dan pukul 10.00 hingga 20.00 WIB untuk area luar.

Di luar ruangan, pengunjung bisa menikmati aneka kuliner dan ada juga pertunjukan musik. Selain itu, lanjut dia, para pengunjung juga dapat membeli berbagai jenis buah tangan dan kerajinan khas Jakarta di stand milik Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) DKI Jakarta yang terletak di Gedung Blok G Balai Kota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat : Ahok Punya Kelebihan Buat Maju Pilkada DKI 2024

Pengamat : Ahok Punya Kelebihan Buat Maju Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pohon Tumbang Timpa Seorang Pengunjung Tebet Eco Park, Korban Dilarikan ke Rumah Sakit

Pohon Tumbang Timpa Seorang Pengunjung Tebet Eco Park, Korban Dilarikan ke Rumah Sakit

Megapolitan
Kecelakaan Tewaskan Pengendara Motor di Basura Jaktim, Polisi Masih Selidiki

Kecelakaan Tewaskan Pengendara Motor di Basura Jaktim, Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
3 ASN Pemkot Ternate Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Narkoba di Jakarta

3 ASN Pemkot Ternate Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Narkoba di Jakarta

Megapolitan
Kronologi Mobil Tabrakan dengan Pikap dan Motor di Depok, Pengemudi Hilang Kendali

Kronologi Mobil Tabrakan dengan Pikap dan Motor di Depok, Pengemudi Hilang Kendali

Megapolitan
Tembak Kaki Pembunuh Imam Mushala, Polisi: Ada Indikasi Melarikan Diri

Tembak Kaki Pembunuh Imam Mushala, Polisi: Ada Indikasi Melarikan Diri

Megapolitan
Toyota Yaris Tabrak Mobil Pikap dan Motor di Depok, 5 Orang Luka-luka

Toyota Yaris Tabrak Mobil Pikap dan Motor di Depok, 5 Orang Luka-luka

Megapolitan
Demi Kelabui Polisi, Galang Cukur Kumis dan Potong Rambut Usai Bunuh Imam Mushala di Kebon Jeruk

Demi Kelabui Polisi, Galang Cukur Kumis dan Potong Rambut Usai Bunuh Imam Mushala di Kebon Jeruk

Megapolitan
Ditusuk Sedalam 19 Cm, Imam Mushala di Kebon Jeruk Meninggal Saat Dirawat di RS

Ditusuk Sedalam 19 Cm, Imam Mushala di Kebon Jeruk Meninggal Saat Dirawat di RS

Megapolitan
Dharma Pongrekun Ikut Pilkada DKI Jalur Independen, Pengamat : Harus Dapat Simpati Warga Buat Menang

Dharma Pongrekun Ikut Pilkada DKI Jalur Independen, Pengamat : Harus Dapat Simpati Warga Buat Menang

Megapolitan
Polisi Periksa 4 Saksi Kasus Tewasnya Rojali, Korban Penganiayaan di Bogor

Polisi Periksa 4 Saksi Kasus Tewasnya Rojali, Korban Penganiayaan di Bogor

Megapolitan
Supaya Nyaman, Pekerja Harap Debu Tebal di Terminal Kontainer Pelabuhan Tanjung Priok Segera Dibersihkan

Supaya Nyaman, Pekerja Harap Debu Tebal di Terminal Kontainer Pelabuhan Tanjung Priok Segera Dibersihkan

Megapolitan
Peremas Payudara Beraksi di Bojonggede, Korbannya Ibu yang Sedang Gandeng Anak

Peremas Payudara Beraksi di Bojonggede, Korbannya Ibu yang Sedang Gandeng Anak

Megapolitan
Pria Tewas Tertabrak Kereta di Bogor Sempat Tulis Surat Wasiat untuk Keluarga

Pria Tewas Tertabrak Kereta di Bogor Sempat Tulis Surat Wasiat untuk Keluarga

Megapolitan
Sebelum Bunuh Imam Mushala di Kebon Jeruk, Galang Beli Pisau Lipat dan Bolak-balik Cek TKP

Sebelum Bunuh Imam Mushala di Kebon Jeruk, Galang Beli Pisau Lipat dan Bolak-balik Cek TKP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com