Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Depan, Ahok Beri Kejutan PNS DKI

Kompas.com - 11/09/2015, 15:07 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bakal memberi kejutan bagi pegawai negeri sipil (PNS) DKI pada tahun 2016. Kejutannya adalah pemberian beban serta tanggung jawab kerja yang jauh lebih menantang dibanding tahun ini.

Basuki berdalih, kinerja PNS DKI, terutama pejabat eselon, sudah semakin baik. Meski berkinerja baik, Basuki mengatakan bahwa ia tetap bakal melakukan perampingan birokrasi. 

"Kalau semua pejabat sudah baik, kami tidak bisa geser lagi. Makanya nanti akan terjadi, 'Eh enggak bisa geser'. Tahun depan, kriteria bebannya dinaikin," kata Basuki di Balai Kota, Jumat (11/9/2015). 

Tahun ini, Basuki menegaskan masih memberi kelonggaran terhadap PNS DKI. Mereka hanya diminta untuk menjalankan tugas sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi), menjalankan instruksi gubernur, serta tidak menyalahgunakan anggaran.

Tahun depan, Basuki akan menilai pejabat eselon dari kemampuan menyerap anggaran semaksimal mungkin.

"Kriterianya mulai kami naikkan. Kalau sekarang kan cuma disuruh bersihin dan nurutin saja, tetapi anggaran enggak kepakai enggak apa-apa. Masa, beli tanah sama beli mobil atau alat berat tinggal beli di toko, enggak bisa," kata Basuki. 

Jika ada pejabat yang tidak bisa menggunakan anggaran secara optimal, Basuki mengatakan bahwa dirinya akan langsung mencopot jabatan mereka.

Hal ini dilakukan karena nilai APBD DKI meningkat tiap tahun. Terlebih lagi, Basuki melanjutkan, lelang pengadaan barang dan jasa bisa didahulukan.

Saat APBD disahkan, baru satuan kerja perangkat daerah (SKPD) menandatangani kontrak dengan pemenang lelang. 

"Tahun depan, kalau kamu ada duit (anggaran) tetapi enggak bisa belanja, enggak bisa pakai, sudah lelang, duit ketok palu (anggaran disahkan) enggak kontrak, padahal ini tinggal pembelian; kamu langsung saya pecat. Tahun depan, saya sembelih saja semuanya," kata Ahok, sapaan Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 2F Rusun Cakung Barat-Pulogadung

Rute Transjakarta 2F Rusun Cakung Barat-Pulogadung

Megapolitan
Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Megapolitan
Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com