Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirut PT Transjakarta Minta Rp 1 Triliun untuk Penyertaan Modal

Kompas.com - 15/09/2015, 08:32 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Transjakarta mengajukan permintaan penyertaan modal pemerintah (PMP) sebesar Rp 1 triliun kepada Pemerintah Provinsi DKI untuk tahun anggaran 2016.

Dirut PT Transportasi Jakarta Antonius NS Kosasih menjelaskan, uang tersebut akan digunakan salah satunya untuk membeli bus-bus baru. Hal tersebut disampaikan Kosasih dalam rapat pembahasan KUA-PPAS 2016 yang membahas pemberian PMP kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), di gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Senin (14/9/2015).

"Kami minta Rp 1 triliun Pak, itu untuk pengadaan 329 bus Pak. Ada beberapa bus kami yang kurang layak tapi masih kami jalankan karena kurang armada," kata Kosasih.

Kosasih mengatakan, sampai saat ini, bus-bus transjakarta yang dengan kondisi buruk tetap digunakan. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan transjakarta yang tinggi.

Kosasih mengatakan, pengadaan bus ini akan menggunakan 74 persen dana PMP. Rinciannya, PT Transjakarta akan membeli 169 bus single untuk armada reguler, 35 unit bus tingkat untuk armada gratis.

Bus-bus ini akan digunakan di kawasan ERP dan kawasan dengan larangan sepeda motor. Selain itu, PT Transjakarta juga ingin membeli 125 unit bus maxi untuk armada reguler.

Kosasih menjelaskan bus maxi ini berbentuk sama dengan bus single, tetapi lebih panjang dan lebih dapat menampung banyak orang.

"Bus maxi ini kalau ban depan belok ke kiri, yang belakang ikut belok Pak. Jadi busnya bisa belok cepat, nah ini cocok di koridor seperti koridor enam, Dukuh Atas-Ragunan," ujar Kosasih.

Selain membeli bus, PT Transjakarta juga ingin membeli mobil lain yang menunjang perusahaan terkait dengan penambahan busnya. Seperti 4 mobil derek, 12 unit kendaraan perawatan prasarana dan sarana, dan 2 unit mobil ambulans.

Kosasih mengatakan, semua bus itu akan dibeli dengan menggunakan e-catalog. "Setelah itu, 21 persen dana PMP akan digunakan untuk pembaharuan pembangunan infrastruktur khususnya halte dan depo Pak, lalu 5 persen lagi untuk membangun fasilitas pendukung operasional," ujar Kosasih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

Megapolitan
7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com