Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keuntungan Cagub Petahana Menurut PKS

Kompas.com - 23/09/2015, 10:04 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dinilai memiliki sejumlah keuntungan sebagai incumbent (petahana) jika ia maju sebagai calon gubernur dalam Pilkada 2017.

Ketua DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Selamat Nurdin mengatakan, salah satu keuntungan yang dimiliki Ahok adalah bisa mencuri start dalam berkampanye.

"Sekarang yang mulai kampanye itu Ahok. Di mal-mal Teman Ahok itu kan jalan terus. Menurut saya, itu harus disepakati, banyak model dan cara kampanye," ujar Selamat ketika dihubungi, Rabu (23/9/2015).

Menurut Selamat, saat ini belum ada "wasit" yang mengatur dan mengategorikan kegiatan Teman Ahok sebagai kampanye meskipun dia pribadi menilai hal itu sebagai kegiatan kampanye.

Selamat mengatakan, hal tersebut merupakan salah satu keuntungan petahana. Sejak jauh hari, petahana bisa mulai melakukan promosi lewat banyak cara.

"Tapi, menurut saya, itu adalah keuntungan petahana. Mereka berpotensi mengulangi kemenangan di atas 60 persen," ujar dia.

Selamat pun mengingat kejadian kala Joko Widodo masih menjadi gubernur DKI dan akan maju sebagai presiden RI. Ketika itu, kata Selamat, Jokowi telah mengklaim perbaikan jalan yang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum sebagai pemberiannya kepada warga.

Selamat juga mengatakan kegiatan Jokowi yang membagi-bagikan Kartu Jakarta Pintar juga merupakan kegiatan kampanyenya.

"Itu makanya rezekinya petahana. Bisa pakai sumber daya yang ada untuk melakukan hidden kampanye. Program Pemprov, misalnya, diakui sebagai program pribadi," ujar Selamat.

Bahkan, kata Selamat, hal yang sama juga sedang dilakukan Basuki. Menurut Selamat, salah satu hidden kampanye Basuki adalah dengan membuka Balai Kota DKI untuk umum.

Menurut dia, Basuki sedang berusaha mendekatkan warga dan mengambil simpati warga. Akan tetapi, kata Selamat, hal tersebut tidak sepenuhnya salah.

Dia mengatakan, apa yang dilakukan Adhyaksa Dault dengan mendeklarasikan diri siap maju menjadi calon gubernur DKI juga mencuri start kampanye. Sebab, namanya telah lebih dulu dikenal masyarakat daripada calon dari partai lain.

Selamat pun hadir dalam deklarasi Adhyaksa Dault yang dia sebut telah mencuri start kanpanye ini.

"Kenapa? Karena dalam pertandingan jarang sekali ada orang yang benar-benar fair itu menang. Biasanya yang kena kartu kuning beberapa kali itu justru yang menang. Mungkin memang harus nakal sedikit," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com