Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masinis Korban Kecelakaan KRL Dirawat Inap

Kompas.com - 23/09/2015, 21:00 WIB
Aldo Fenalosa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Masinis bernama Gustian yang menjadi salah satu korban benturan KRL Commuter Line masih dirawat oleh tim dokter RSPAD Gatot Subroto, Rabu (23/9/2015) malam. Menurut pihak RSPAD, Gustian menderita cedera patah tulang pada kaki sehingga harus dirawat lebih intens.

"Masinis Gustian harus dirawat inap. Dia mengalami luka cukup serius pada bagian kaki di tulang jari nomor 2 sampai 5," kata dokter Mulyadi yang ditemui Kompas.com di ruang IGD RSPAD, Rabu (23/9/2015).

Saat insiden yang terjadi pada Rabu (23/9/2015) sore itu, Gustian terjepit di antara 2 kepala kereta yang berbenturan. Ia pun dengan susah payah dievakuasi petugas sebelum akhirnya dilarikan ke RSPAD. Namun hingga saat ini pihak rumah sakit masih belum memberi keterangan terkait perkembangan kondisi Gustian.

Sementara itu, 2 orang korban lain yang berjenis kelamin perempuan juga ikut dirawat inap karena cedera yang mereka alami. Secara keseluruhan, ada 3 dari 14 korban benturan KRL yang dilarikan ke RSPAD.

"Ada yang namanya Lusi juga rawat inap karena di bagian perut mengalami benturan. Satu orang lain bernama Jamila juga rawat inap," imbuh Mulyadi.

Sementara itu, dari pantauan Kompas.com, sejumlah korban yang mengalami luka ringan sudah diperbolehkan pulang oleh tim dokter. Dari catatan rumah sakit, sudah ada 7 orang korban yang pulang hingga Rabu (23/9/2015) malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com