"Karena (taksi gelap) berkurang banyak, menurut saya itu (penempatan marinir) efektif," ujarnya di Stasiun Manggarai, Kamis (24/9/2015).
Jonan menolak anggapan yang menyebutkan penempatan marinir disebabkan tidak efektifnya kinerja polisi. Ia hanya menyebut jumlah polisi yang dimiliki Polres Bandara tidak mencukupi sehingga perlu dibutuhkan dukungan dari marinir.
"Jadi ini (marinir) hanya tambahan. Untuk membantu supaya keamanan di sana lebih baik. Karena jumlah polisi enggak cukup. Sementara Polres Bandara kan tugasnya banyak sekali," ujar mantan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia itu.
Sebagai informasi, keberadaan anggota marinir di Bandara Soekarno-Hatta menjadi hal yang tak asing ditemui dalam beberapa bulan terakhir.
PT Angkasa Pura II selaku operator bandara sempat mengucapkan apresiasi atas penindakan yang dilakukan anggota korps baret ungu itu terhadap para sopir taksi gelap. Sebab, taksi gelap di Bandara Soetta dinilai sudah sangat meresahkan.
"Dukungan TNI dan juga kepolisian terhadap taksi gelap sangat kami apresiasi. Bandara saat ini memang sedang dalam periode mudik, di mana keamanan dan kenyamanan penumpang menjadi perhatian utama," kata Direktur Utama PT Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi pada sekitar Juli 2015.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.