Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Anggap Wajar Terjadi Kebakaran di Tambora

Kompas.com - 28/09/2015, 10:15 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku tidak terkejut mengetahui peristiwa kebakaran yang terjadi di Kebon Sayur, Kelurahan Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat, Sabtu (26/9/2015) malam lalu.

Menurut dia, wajar jika permukiman semipermanen itu terbakar karena instalasi listriknya ilegal. "Pasti kebakaran terus kalau begitu. Enggak ada IMB (izin mendirikan bangunan), menggunakan standar listrik yang tidak sesuai SNI. Kalau kamu pakai kapasitas listrik melebihi, ya pasti terbakar," kata Basuki, di Balai Kota, Senin (28/9/2015). 

Oleh karena itu, ia menawarkan kepada korban kebakaran Tambora yang memiliki tanah bersertifikat lengkap untuk menjualnya kepada Pemprov DKI.

WARTA KOTA / ANGGA BHAGYA NUGRAHA Warga korban kebakaran di Tambora, Jakarta Barat, duduk di tempat pengungsian sementara, di kawasan rumahnya yang telah hangus, Minggu (27/9/2015).

Jika warga memiliki sertifikat tetapi lahannya kumuh, Basuki bakal membongkar setengah lahan tersebut menjadi taman. Kemudian sebagian lahannya akan dibangun menjadi rumah susun sederhana sewa (rusunawa) berkonsep apartemen. Pemprov DKI, kata dia, akan membeli 1,5 kali luas lahan tanah milik warga.

"Jadi kalau dia punya tanah 100 meter, apartemennya itu dapat 150 meter persegi. Kalau satu apartemen kira-kira 30 meter persegi, dia dapat 5 unit plus sertifikat hak milik juga. Kemudian warga yang tidak punya sertifikat kepemilikan lahan gimana? Ya sudah, saya beli 1,2 kali luas lahan kamu, jadi seimbang dapat tanahnya," kata Basuki.

Basuki mengatakan, kebakaran di Jakarta semakin berkurang meskipun di Tambora masih sering terjadi. Kata Basuki, dulu kebakaran bisa terjadi ribuan kali tiap tahun. Sementara kini, sekitar ratusan peristiwa.

WARTA KOTA / ANGGA BHAGYA NUGRAHA Warga korban kebakaran di Tambora, Jakarta Barat, duduk di kawasan rumahnya yang telah hangus, Minggu (27/9/2015).

Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Bencana, lanjut dia, terus memberi penyuluhan pencegahan kebakaran di tiap kelurahan dan kecamatan.

Lebih lanjut, Basuki meminta warga korban kebakaran untuk tidak meminta macam-macam, seperti pembangunan rumah kembali. "Enggak bisa dong. Nasib kamu kok, biarin saja kebakaran, kan konyol," kata Basuki. 

Kebakaran di Kebon Sayur, Kelurahan Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat, terjadi pada Sabtu lalu pukul 18.30 WIB. Sebanyak 131 rumah di kawasan tersebut hangus terbakar. Tenda pengungsian sementara telah didirikan di sana.

WARTA KOTA / ANGGA BHAGYA NUGRAHA Warga korban kebakaran di Tambora, Jakarta Barat, duduk di kawasan rumahnya yang telah hangus, Minggu (27/9/2015).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com