Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbaikan Citra Sistem Laporan Kepolisian

Kompas.com - 29/09/2015, 11:56 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menampung dan menindaklanjuti laporan masyarakat yang menjadi korban kejahatan merupakan bagian dari tugas polisi. Namun, saat laporan masyarakat tak lagi digubris, siapa yang dapat diandalkan?

Dalam dua kasus terakhir, kepolisian menjadi sorotan karena laporan warga tak digubris dengan baik. Pertama, dalam kasus penipuan dalam jaringan (daring) yang dilaporkan oleh Dwika dan Aurel di Polresta Depok. Pasangan tersebut merasa laporannya dipersulit dan tidak diindahkan.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Muhammad Iqbal mengatakan bahwa Kepala Polres Kota Depok Komisaris Besar Dwiyono sudah mengumpulkan anak buahnya sejak kabar tersebut diketahui melalui media sosial. Dwiyono disebut sudah memeriksa anak buahnya mengenai kejadian itu.

Kasus lain yakni warga Batu Ampar yang merasa Polsek Kramat Jati tidak menanggapi laporan penipuan yang dialami waga. Laporan penipuan sembako murah tersebut dianggap kurang bukti kuat oleh polisi. (Baca: Melapor Kasus Penipuan Ratusan Juta Rupiah, Warga Merasa Tak Ditanggapi Polisi)

Kepala Polsek Kramatjati Komisaris Handini yang dikonfirmasi mengatakan, belum ada laporan yang masuk ke pihaknya terkait kasus ini. "Belum sampai, belum ada laporan," ujar Handini.

Pengamat kepolisian Bambang Widodo Umar mengatakan banyak penyebab yang mempengaruhi cepat atau lambatnya respons kepolisian dalam menindaklanjuti laporan.

Salah satunya yakni beban kerja yang terlalu berat. "Banyak laporan tetapi kemampuan di dalam rangka mengatasi belum terlatih dengan baik," kata Bambang kepada Kompas.com, Jakarta, Senin (28/9/2015).

Meskipun sarana, pelatihan dan petunjuk sudah diberikan, namun perlu diintegrasikan dan diteliti kembali. Salah satunya untuk melihat apakah ada kekurangan dalam pelaksanaannya.

"Kekurangan itu agar diperbaiki, supaya respons tiap laporan dari masyarakat ditingkatkan dan dipercepat," kata dia.

Kepercayaan

Perbaikan sistem di tubuh kepolisian, lanjut Bambang, merupakan hal yang wajib. Sebab dapat mempengaruhi kepercayaan kepada masyarakat.

"Hal-hal demikian justru sangat sensitif. Selama ini saya lihat ada perbaikan secara umum, tetapi saya pun belum yakin. Apakah perbaikian dalam konteks institusi atau instansi atau hanya semacam pencitraan saja," kata Bambang.

Kalau perbaikan tersebut pencitraan, maka akan menjadi sia-siap. Kepolisian menangkap, namun banyak hal tidak diperbaiki secara fundamental.

"Tetapi priofesionalitas, sikap perilaku, mental dan contoh ketauladana pimpinan tidak ada," kata Bambang. (Baca: Lapor Polisi karena Tertipu Rp 1,2 Juta, Korban Malah Diminta Mengikhlaskan)

Apalagi jika sikap polisi dalam menanggapi laporan masyarakat berbeda-beda. Hal tersebut dinilai bertentangan dengan fungsi kepolisian.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PSI Klaim Terima Masukan Masyarakat untuk Usung Kaesang di Pilkada Bekasi

PSI Klaim Terima Masukan Masyarakat untuk Usung Kaesang di Pilkada Bekasi

Megapolitan
Salim Said Akan Dimakamkan di TPU Tanah Kusir Siang Ini, Satu Liang Lahad dengan Ibunda

Salim Said Akan Dimakamkan di TPU Tanah Kusir Siang Ini, Satu Liang Lahad dengan Ibunda

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Jakarta, Heru Budi Bagi-bagi Sepeda ke Warga

Pencanangan HUT ke-497 Jakarta, Heru Budi Bagi-bagi Sepeda ke Warga

Megapolitan
Heru Budi Umumkan 'Jakarta International Marathon', Atlet Dunia Boleh Ikut

Heru Budi Umumkan "Jakarta International Marathon", Atlet Dunia Boleh Ikut

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Kota Jakarta, Masyarakat Menyemut di Kawasan Bundaran HI sejak Pagi

Pencanangan HUT ke-497 Kota Jakarta, Masyarakat Menyemut di Kawasan Bundaran HI sejak Pagi

Megapolitan
Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba: Satu Direhabilitasi, Satu Ditahan

Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba: Satu Direhabilitasi, Satu Ditahan

Megapolitan
Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Megapolitan
Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Megapolitan
Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Megapolitan
Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com