Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Pengojek Berbasis Aplikasi yang Disebut Ganggu Arus Lalu Lintas

Kompas.com - 01/10/2015, 18:29 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Pengojek berbasis aplikasi menyebut tidak akan mengganggu arus lalu lintas di Jakarta meskipun berhenti di sejumlah ruas jalan. Sebab, mereka mengaku tidak akan berhenti di ruas-ruas jalan yang menimbulkan kemacetan.

"Enggaklah, kalau di sini kan enggak bikin macet. Saya enggak mau juga ganggu lalu lintas," ujar Sapri (27), salah satu pengojek berbasis aplikasi yang sedang beristirahat di sekitar Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (1/10/2015).

Menurut Sapri, ia berhenti di sekitar ruas jalan yang memiliki peluang besar memperoleh orderan sehingga calon penumpang tidak akan menunggu lama saat melakukan order. (Baca: Pengojek Aplikasi Mangkal di Trotoar, Pengelola Akan Dipanggil)

"Ya kan di sini banyak gedung. Karyawan sekitar sini banyak yang suka order," kata pengojek yang baru satu bulan bergabung dengan penyedia layanan ojek aplikasi GrabBike itu.

Meski begitu, ia tidak mengetahui persis apakah pengojek yang lain juga berhenti di tempat yang tidak akan mengganggu arus lalu lintas. "Kalau di tempat lain kurang tahu juga sih saya," tuturnya.

Pengojek aplikasi lainnya, Agus (29), pun menyebut tidak pernah berhenti di ruas jalan utama yang dapat menyebabkan kemacetan. "Pasti kita lihat-lihat naronya (motor), agak masuk," kata Agus.

Agus mengaku tidak memiliki pangkalan khusus yang selalu ia datangi. Pengemudi Go-Jek itu akan berhenti di sekitar ruas jalan setelah mengantarkan penumpang untuk menunggu orderan berikutnya. (Baca: Perusahaan Ojek Aplikasi Bantah Pengojeknya Mangkal Sembarangan)

"Kan bisa lagi mengambil di sini habis nganterin (penumpang), enggak perlu balik (ke pangkalan) kayak ojek pangkalan," ujar pengojek yang tinggal di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, tersebut.

Sebelumnya diberitakan bahwa Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta akan menertibkan pangkalan ojek berbasis aplikasi. (Baca: Ganggu Arus Jalan, Ojek Berbasis Aplikasi Diimbau Tidak Membuat Pangkalan)

Keberadaan pangkalan tersebut kerap kali dianggap mengganggu arus jalan. Sebab, para pengendara berhenti di sembarang tempat. (Nursita Sari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Megapolitan
Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Megapolitan
Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Megapolitan
Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Megapolitan
Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Megapolitan
Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Megapolitan
Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Megapolitan
Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep 'Winner Takes All' Tidak Dikenal

Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep "Winner Takes All" Tidak Dikenal

Megapolitan
Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Megapolitan
Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Megapolitan
Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Megapolitan
Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Megapolitan
Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com