Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sambangi Ahok di Balai Kota, Menag Bahas Katering dan RS Haji Pondok Gede

Kompas.com - 05/10/2015, 18:53 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyambangi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Senin (5/10/2015) sore ini. Lukman mengungkapkan, ada dua hal yang dibicarakan dengan Basuki pada pertemuan itu. 

"Saya tanyakan dua hal sebenarnya, terkait Rumah Sakit Haji di Pondok Gede dan evaluasi haji," kata Lukman seusai pertemuan. 

Menurut Lukman, akan ada alih status pengelolaan kepemilikan RS Haji Pondok Gede. Di sisi lain, RS Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta juga akan dijadikan sebagai tempat pendidikan untuk Fakultas Kedokteran di universitas tersebut.

Karena itu, Lukman meminta Pemprov DKI menindaklanjuti pengelolaan RS Haji Pondok Gede. Kemudian, untuk evaluasi haji, Lukman meminta masukan Basuki terkait katering dan lain-lain. 

Basuki yang berdiri di samping Lukman mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI sempat menganggarkan katering untuk jemaah haji. Namun, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengoreksinya.

"Lalu, kami minta Menteri Agama anggarkan katering. Kemarin kan masih uji coba belum penuh dan dari Menteri Agama tahun depan rencananya seluruh makanan ditanggung Kemenag. Jadi, kami enggak perlu ngajuin (katering) lagi, terima kasih Pak Menteri," kata Ahok, sapaan Basuki. 

Nantinya bukan hanya jemaah haji asal Jakarta yang mendapat makanan, melainkan juga jemaah haji asal daerah lainnya.

"Selama ini, DKI kan anggarin (katering). Kalau dipenuhi, nanti ada rasa iri dari provinsi lain. Kok DKI dapat makan penuh, makanya kami ingin samakan, semua (provinsi) dapat (katering) tahun depan," kata Lukman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com