Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirut Transjakarta Diminta Tidak Cuma Salahkan Operator

Kompas.com - 23/10/2015, 09:21 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Andri Yansyah meminta PT Transportasi Jakarta tidak hanya menyalahkan dan menindak operator.

Dia juga diminta melakukan pembenahan terhadap unit-unit bus transjakarta yang sudah tidak laik jalan.

Andri menyampaikan hal itu menanggapi banyaknya bus transjakarta yang terjaring razia oleh Dishubtrans dalam beberapa hari terakhir.

Kebanyakan bus yang terjaring razia dalam kondisi tidak laik jalan.

"Harus diinventalisir bus-bus mana saja yang sudah tidak laik. Kemudian lakukan peremajaan. Jangan cuma nyalahin operator," kata Andri saat dihubungi Jumat (23/10/2015).

Sebelumnya, aparat Dishubtrans sedang rutin melakukan operasi penertiban terhadap semua jenis angkutan umum di Jakarta dalam beberapa hari terakhir, tak terkecuali terhadap bus-bus transjakarta.

Terakhir, belasan bus transjakarta terjaring razia dalam penertiban yang dilakukan petugas Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat, di kawasan Harmoni pada Kamis kemarin.

Menurut Andri, ini merupakan pertama kalinya aparat Dishubtrans melakukan razia terhadap bus-bus transjakarta.

Ia mengaku sengaja melakukan hal itu untuk menjamin keselamatan penumpang.

"Ini menyangkut keselamatan masyarakat. Jadi harus dikelola serius. Tidak bisa setengah-setengah. Masih mending dikandangin daripada meledak," ujar dia.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Transjakarta Antonius Kosasih menyebut seluruh bus yang terjaring razia merupakan bus milik operator yang bernaung di bawah perusahaannnya.

"Seluruh bus yang ditangkap hari ini dan bermasalah, kebetulan semuanya kelolaan operator," kata dia saat dihubungi, Kamis sore.

Kosasih mengatakan, bus yang terjaring razia akan mendapatkan sanksi yang tegas berupa denda. Ia berharap hal tersebut dapat menimbulkan efek jera bagi para operator yang ia nilai sering tidak taat aturan.

Sehingga ke depannnya semua operator akan taat aturan dan memenuhi semua persyaratan yang ada.

"Jadi sudah dikandangkan, kena denda lagi. Kami memang menetapkan sanksi yang sangat keras di internal kami bahkan sampai pemberhentian bila kesalahannya berat," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

436 Mahasiswa Baru Terancam Gagal Masuk STIP Imbas Kasus Penganiayaan Taruna Hingga Tewas

436 Mahasiswa Baru Terancam Gagal Masuk STIP Imbas Kasus Penganiayaan Taruna Hingga Tewas

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
“Kalau Belum Punya Istri dan Anak, Saya Juga Enggak Mau Jadi Jukir Liar Minimarket”

“Kalau Belum Punya Istri dan Anak, Saya Juga Enggak Mau Jadi Jukir Liar Minimarket”

Megapolitan
Ratusan Miliar Rupiah Uang Parkir Liar di Jakarta Diduga Mengalir ke Ormas hingga Oknum Aparat

Ratusan Miliar Rupiah Uang Parkir Liar di Jakarta Diduga Mengalir ke Ormas hingga Oknum Aparat

Megapolitan
Pejabat Kemenhub Dilaporkan Istrinya ke Polisi atas Dugaan Penistaan Agama

Pejabat Kemenhub Dilaporkan Istrinya ke Polisi atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Protes Jukir Liar Minimarket Saat Ditertibkan | Pengakuan Jukir Uang Parkir Masuk Kas RT dan Ormas

[POPULER JABODETABEK] Protes Jukir Liar Minimarket Saat Ditertibkan | Pengakuan Jukir Uang Parkir Masuk Kas RT dan Ormas

Megapolitan
Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com