JAKARTA, KOMPAS.com - Jenazah pekerja harian lepas (PHL) Chairul Anam (20) sudah berada di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) sejak Jumat siang. Namun penyebab pasti kematian PHL yang bertugas mengurus taman Kantor Wali Kota Jakarta Pusat ini masih belum diketahui. Sebab, pihak rumah sakit belum mendapat izin keluarga Chairul untuk proses visum jenazahnya.
"Penyebab kematiannya masih belum diketahui karena belum ada izin dari keluarga untuk divisum," kata Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Pusat, Djauhar Arifin, Jumat siang.
Dari keterangan Djauhar, Chairul berasal dari Brebes, Jawa Tengah. Ia sudah 2 tahun bekerja sebagai PHL di kantor Wali Kota Jakarta Pusat. Djauhar pun berjanji tidak akan lepas tangan begitu saja atas kejadian tersebut.
"Nanti akan diberikan santunan sebesar 10 juta kepada keluarga korban, ini kan menyangkut nyawa. Dia sudah bertugas di Sudin (Pertamanan) kurang lebih 2 tahun," lanjut Djauhar.
Jenazah Chairul ditemukan sekitar pukul 10.30 wib oleh rekan kerjanya. Diduga, ia meninggal karena tersetrum listrik saat sedang mencuci tangan di taman gedung Blok D.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.