Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Secara Tidak Langsung, DPRD Bekasi Justru Bantu Saya

Kompas.com - 24/10/2015, 14:06 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah sempat marah-marah, Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama mengaku senang DPRD Bekasi mempermasalahkan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang.

"Saya senang ketika mereka menanyakan ini tidak memenuhi standar segala macam. Sebenarnya, mereka sedang bantu saya secara tidak langsung. Artinya, DPRD Bekasi yang menyatakan bahwa PT Godang Tua Jaya itu wanprestasi, betul gak?" ujar Ahok (sapaan Basuki) di Universitas Paramadina, Jakarta Selatan, Sabtu (24/10/2015).

Dengan demikian, Ahok pun memiliki alasan yang tepat untuk memutus kontrak dengan PT Godang Tua Jaya, pengelola TPST Bantargebang.

Ahok heran, Pemerintah Provinsi DKI selama ini memberikan tipping fee untuk Kota Bekasi melalui pihak swasta.

Seharusnya, tipping fee diberikan langsung kepada Pemerintah Kota Bekasi sehingga langsung masuk ke APBD Kota Bekasi.

Ahok mencurigai ada kecurangan dalam penyaluran tipping fee ini.

"Kalau wanprestasi, boleh enggak saya batalin (kontraknya)? Boleh dong. Artinya, yang bilang wanprestasi siapa? Kan Bekasi, bukan saya loh. Makanya, jangan-jangan dulu ada pembagian uang ke siapa gitu sampai Rp 400 miliar tiap tahun," ujar Ahok.

DKI membayar tipping fee atau biaya pengangkutan sampah kepada Pemerintah Bekasi melalui pengelola TPST Bantargebang, PT GTJ, setiap tahun.

DKI wajib membayar tipping fee Rp 114.000 per ton sampah ke PT GTJ. Saat ini, jumlah sampah DKI sekitar 6.000 ton sehari. Maka dari itu, ada uang Rp 19 miliar mengalir ke PT GTJ tiap bulannya.

Dari hasil audit, PT GTJ terbukti tidak melaksanakan kewajibannya membuat teknologi pengelolaan sampah.

Sejak bekerja sama dengan Pemprov DKI pada 2008, PT GTJ belum juga membuat teknologi pengelolaan sampah dengan gasification, landfill, and anaerobic digestion (galvad).

Selama ini, tipping fee itu dibayarkan ke PT GTJ sebagai tambahan investasi pembuatan teknologi pengelolaan sampah. Hal ini dilakukan lantaran investasi awal DKI ke PT GTJ senilai Rp 700 miliar dinilai tak mencukupi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com