"Saya tidak merasa terancam dengan seleksi tersebut. Saya sendiri kan kuliah di Stanford University, Inggris. Direksi Transjakarta sendiri sudah diganti dua kali kan, terakhir direktur keuangan. Sekarang kondisi SDM kita sudah oke," ujar Kosasih di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (28/10/2015).
Kosasih mengatakan PT Transjakarta telah mendapatkan "warisan" berupa 5.000 tenaga kerja dari ketika Transjakarta masih berbentuk Unit Pelayanan (UP).
Kosasih mengaku telah memberdayakan warisan itu dengan meletakkan mereka di posisi yang sesuai. Dia pun yakin direksinya merupakan direksi yang baik dan memberi banyak kontribusi untuk perusahaan.
Apalagi, bus transjakarta telah mengangkut 100 juta penumpang per tahun. Tarif yang dikenakan pun murah yaitu hanya Rp 3.500 saja. Sebab, PT Transjakarta tidak bergerak di bidang bisnis murni melainkan juga pelayanan.
Atas semua itulah, dia tidak takut sewaktu-waktu akan dicopot Gubernur. "Saya sih tidak pernah takut diganti, karena kerja perusahaan yang saya pimpin itu positif," ujar Kosasih.
Kosasih mengaku terus memperbaiki kinerja perusahaannya. Dia membuktikan itu dengan merekrut orang-orang yang berkualitas.
Dia sedang menyeleksi lulusan Singapura yang berminat bergabung dengan PT Transjakarta. Kosasih juga mengatakan dia menjadi ucapan Basuki sebagai motivasi agar bisa mmberi pelayanan yang lebih baik.
"Bagi kami, masukan dari stakeholder adalah cambuk bagi. Kalau kami gak mau kerja, kami tentu enggak mau bikin aplikasi seperti ini. Jadi saya ingin masukan-masukan yang ada jadi masukan objektif," ujar Kosasih.
Untuk diketahui, aplikasi yang dimaksud oleh Kosasih adalah aplikasi Go-Busway dan Qlue Transit. Kedua aokikasi tersebut bekerja sama dengan Gojek dan Qlue.
Fungsinya adalah untuk menyampaikan informasi tentang layanan transjakarta. Pernyataan Kosasih disampaikan untuk menjawab ucapan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama yang mengancam akan mengganti direksi Transjakarta jika kinerja tidak baik.
Sebab, Basuki tidak ingin di-bully masyarakat yang mengeluhkan buruknya pelayanan transjakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.