Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinas Kebersihan Rayu DPRD Turunkan Anggaran untuk Urus Bantargebang

Kompas.com - 29/10/2015, 14:55 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kinerja PT Godang Tua Jaya dalam mengelola Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang selama ini dinilai wanprestasi.

Dinas Kebersihan ingin mengambil alih untuk melakukan swakelola atas TPST Bantargebang. Targetnya, Dinas Kebersihan akan mengambil alih TPST Bantargebang pada 11 Januari 2016.

Itu adalah jangka waktu terakhir jika PT Godang Tua Jaya tidak bisa memenuhi tuntutan di SP 1, SP 2, dan SP 3.

Untuk bisa melakukan swakelola, Dinas Kebersihan membutuhkan anggaran yang harus disetujui oleh DPRD DKI.

"Coba Pak, yakinkan kami kalau swakelola itu teknisnya bagaimana? Karena kita kan harus mengambil alih semua dari biayai pegawai, beli alat-alat, dan yang lainnya," ujar Ketua Komisi D Muhammad Sanusi di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Kamis (29/10/2015).

Pertama-tama, Kepala Dinas Kebersihan DKI Isnawa Adji menjelaskan mengenai MoU dengan Pemerintah Kota Bekasi yang harus ditinjau ulang.

Sebab, berdasarkan MoU, Pemkot Bekasi mendapatkan 20 persen dari tipping fee. Jika kontrak dengan PT Godang Tua Jaya diputus, tidak ada lagi tipping fee.

"Makanya, pasti akan ada perubahan MoU terkait ini, tetapi pastinya seperti kata Pak Gubernur, tipping fee untuk Pemkot Bekasi harus masuk ke APBD Kota Bekasi," ujar Isnawa.

Isnawa mengatakan, kebutuhan terkait pekerja di TPST Bantargebang sendiri akan dipenuhi dengan merekrut pekerja yang saat ini ada di TPST.

Nantinya, pekerja yang selama ini bekerja dengan PT Godang Tua akan direkrut menjadi pekerja harian lepas (PHL). Gaji yang akan mereka dapat bisa lebih tinggi dari gaji mereka sebelumnya.

Isnawa mengatakan, biasanya mereka mendapatkan gaji sekitar Rp 700.000 sampai Rp 1 juta per bulan. Jika menjadi PHL, mereka akan mendapat gaji sesuai upah minimum provinsi (UMP) DKI.

Dari segi peralatan kerja, Isnawa mengatakan, mereka membutuhkan 18 unit ekskavator baru. Peralatan tersebut harus sudah masuk ke TPST Bantargebang sebelum 11 Januari 2016.

Isnawa mengatakan, dia juga akan meminjam alat berat dengan Dinas Tata Air dan Dinas Bina Marga untuk digunakan di TPST Bantargebang.

Mengenai pengelolaan sampah, Isnawa yakin instansinya bisa mengerjakan. Sebab, selama ini pengelolaan sampah di TPST Bantargebang tidak sepenuhnya dikelola PT Godang Tua Jaya.

Staf Dinas Kebersihan juga ikut dalam proses pengelolaan.

"Makanya Pak, ini mendesak sekali, Pak. Tanpa anggaran tidak mungkin dilakukan sehingga kami meminta dukungan Bapak terkait dengan anggaran ini," ujar Isnawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com