Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo Penurunan Tarif, Sekelompok Pengemudi Go-Jek Gelar "Sweeping"

Kompas.com - 02/11/2015, 17:17 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekelompok pengemudi Go-Jek yang berkumpul di sekitar Pasar Palmerah, Jakarta, Senin (2/11/2015) memaksa pengemudi Go-Jek lainnya menurunkan penumpang di tengah jalan.

Aksi sweeping ini dilakukan sekelompok pengemudi Go-Jek dalam rangka unjuk rasa terkait kebijakan manajemen yang menurunkan tarif Go-Jek.

"Ada penurunan tarif dari Rp 4.000 per kilometer menjadi Rp 3.000 per kilometer. Mulai hari ini penurunannya. Jadi kan kami dapatnya sedikit tuh. Itu pada protes semua," ujar pengemudi Go-Jek bernama Ope.

Menurut dia, aksi ini dilakukan di sejumlah titik di Jakarta, Tangerang, hingga Depok.

"Sebagian ada yang di FX, Pejompongan, Kuningan, Tangerang Selatan, Tangerang Kota, dan Depok," sambung Ope.

Di kawasan Pasar Palmerah, tampak belasan pengemudi Go-Jek yang berjaga di persimpangan jalan untuk menghentikan pengemudi Go-Jek lainnya.

Menurut Ope, kegiatan ini merupakan inisiatif sekelompok pengemudi Go-Jek yang dikoordinasikan melalui grup WhatsApp.

"Ada grup WhatsApp per wilayah. Kalau di sini nama grupnya Palmerah Bersatu, ada lagi grup Tangsel, Tangkot," sambung Ope.

Selanjutnya, para pengemudi Go-Jek akan berbicara dengan manajemen untuk menyampaikan protes.

Mereka khawatir, penghasilan yang diperoleh sebagai pengojek aplikasi ini akan berkurang jika manajemen menurunkan tarif.

Ope yang sudah dua bulan menjadi pengemudi Go-Jek mengaku memperoleh penghasilan rata-rata Rp 500.000 per pekan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com