Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan, Seorang Warga Tersambar Petir Saat Menggiring Kambing di Bogor

Kompas.com - 07/11/2015, 21:06 WIB
BOGOR, KOMPAS.com - Seorang warga dilaporkan tewas tersambar petir di tengah hujan deras yang melanda Bogor, Jawa Barat, Sabtu (7/11/2015)

"Korban tewas tersambar petir bernama Nahilan usia 68 tahun, warga Kampung Kebon Kelapa, Jonggol," kata Kasubag Humas Polres Bogor, AKP Ita Puspitalena.

Menurut Ita, peristiwa nahas itu terjadi kurang lebih pukul 15.00 WIB di area persawahan tempat korban biasa bertani di RT 01/RW 11, Desa Singasari. Ketika itu, korban tengah menggiring kambingnya untuk pulang karena hujan turun.

"Akibat sambaran petir korban meninggal dunia di tempat kejadian," ujar Ita. 

"Akibat sambaran petir itu, korban mengalami luka bakar di enam titik. Petugas tidak menemukan tanda-tanda kekerasan lainnya ditubuh korban," kata Ita lagi.

Kendati demikian, keluarga korban menolak untuk dilakukannya otopsi terhadap jenazah korban.

Pihak keluarga menganggap peristiwa ini sebagai musibah sehingga jenazah korban langsung disemayamkan di rumah duka.

Sekitar pukul 11.00 WIB, hujan turun di wilayah Bogor dan sekitarnya selama kurang lebih satu jam.

Hujan sempat reda kemudian turun lagi pada petang harinya. Hujan pun mereda kembali pada malam hari.

Menurut Badan Meteoroloi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Stasiun Klimatologi, Dramaga, Kabupaten Bogor telah mengeluarkan informasi agar warga mewaspadai pancaroba atau pergantian musim yang terjadi di bulan November.

Saat pergantian musim, hujan yang turun cenderung ekstim dengan intensitas lebat disertai petir dan angin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com