Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Bocah Gizi Buruk di Cilincing yang Mengecewakan Ahok

Kompas.com - 11/11/2015, 08:02 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Keberadaan bocah gizi buruk di Cilincing, RGM (9), membuat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kecewa.

Kali ini kekecewaannya bukan disebabkan kelalaian pejabat Pemerintah Provinsi DKI. Justru nenek RGM, Taminah, yang membuat orang nomor 1 di DKI itu kecewa.

Basuki menuding Taminah sengaja tak mengurus RGM agar terus mendapat bantuan dari berbagai pihak. 

"Ini cucunya gizi buruk, neneknya sehat enggak? Anaknya itu lahir sehat 3,7 kilogram, berarti ini ada kesalahan gizi buruk pas kecil," kata Basuki seusai menjenguk RGM di RSUD Koja, Selasa (10/11/2015). 

Sang nenek pun kerap meminta pulang ketika cucunya dirawat di puskesmas atau RSUD.

RGM pernah dirawat di puskesmas dua kali. Namun, sang nenek terus meminta pulang dan minta RGM dirawat di rumah.

"Kenapa minta pulang? Saya langsung tebak, ibu (nenek) suka dapat bantuan dari yayasan, gara-gara cucu Anda seperti itu kondisinya. Dia bilang, 'Iya, Pak. Dari mana-mana saja saya terima bantuan. Cuma suami saya lagi kena stroke juga dan susah, saya rawat ini enggak ada yang jagain'," kata Basuki menirukan ucapan Taminah kepadanya. 

Basuki mengatakan, justru jika dirawat di rumah sakit, banyak orang yang menjaga RGM.

Kali ini, meskipun Taminah memaksa pulang, Basuki bakal tetap merawat RGM di RSUD Koja. Pasalnya, penyakit yang diderita RGM sudah cenderung kritis.

Selain bertubuh kurus, RGM juga menderita flek paru-paru. Keadaan RGM yang memilukan berbanding terbalik dengan keadaan Taminah yang bertubuh gempal.

"Kalau neneknya sehat banget begitu, berarti ada masalah. Makanya saya bilang, dia (Taminah) selalu mau narik cucunya. Saya curiganya biar dapat bantuan terus," kata Basuki. 

Bahkan, Basuki urung memberi bantuan secara pribadi. Setelah melihat kondisi Taminah yang sehat, Basuki langsung menginstruksikan ajudannya untuk membatalkan pemberian bantuan kepada RGM.

"Kami putuskan, kami urus saja cucunya sampai sehat. Kasihan, sudah kena infeksi paru-paru," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com