Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadinkes DKI: Mana Ada Sih Orang Jakarta yang Gizi Buruk

Kompas.com - 09/11/2015, 14:59 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi Priharto meyakini Jakarta bukanlah daerah endemik gizi buruk.

Bila ada kasus gizi buruk yang terjadi di Jakarta, ia menilai hal itu lebih karena adanya masalah di keluarga di penderita.

Pernyataan itu ia lontarkan untuk menanggapi ditemukannnya kasus gizi buruk yang dialami RGM (9), salah seorang bocah yang tinggal di Cilincing, Jakarta Utara.

"Mana ada sih orang di Jakarta yang gizi buruk, makanan segitu banyak," ujar dia di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (9/11/2015).

Koesmedi mengatakan bahwa RGM sebenarnya pernah dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja pada sekitar dua bulan yang lalu.

Di tempat tersebut, RGM juga diketahui mendapat pendampingan dari anggota LSM yang bergerak di bidang pengentasan gizi buruk maupun kader-kader PKK setempat.

[Baca: Bocah 9 Tahun Penderita Gizi Buruk di Cilincing Butuh Bantuan Pemerintah]

Namun, neneknya, Taminah (53) meminta RGM untuk pulang karena tidak ada yang menemaninya di rumah. 

Kedua orangtua RGM diketahui sudah lama meninggal dunia, sedangkan kakeknya mengalami stroke.

Bersama neneknya, RGM hidup di sebuah rumah kontrakan yang kecil dan kumuh.

"Jadi kita tidak bisa juga menyalahkan keluarganya," kata Koesmedi.

Saat ini, RGM sudah mendapatkan perawatan intensif di RSUD Koja. [Baca: Bocah Penderita Gizi Buruk di Cilincing Juga Idap Kanker dan TBC]

Menurut Koesmedi, Gubernur Basuki Tjahaja Purnama juga sudah memerintahkan agar warga Jakarta melapor kalau tidak mampu merawat keluarga yang menderia penyakit kronis.

Ia menyatakan Pemerintah Provinsi DKI siap untuk mengambi alih perawatan. [Baca: Ahok: Ada Anak Gizi Buruk Tak Dirawat Keluarga, Kami Ambil Paksa!]

"Kita sebenarnya sudah pernah mengimbau kalau ada pasien yang tidak bisa ditangani keluarganya, kasih tahu kita aja. Kita punya call center paliatif," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com