Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Dokter Andra dari Jakarta Menuju Dobo hingga Terserang Demam

Kompas.com - 12/11/2015, 22:06 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Dionisius Giri Samudra (24) atau yang akrab disapa dokter Andra sempat cuti dan pulang ke rumahnya beberapa hari di Pamulang, Tangerang Selatan, akhir bulan Oktober 2015.

Andra merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin pada Maret 2015 dan ditugaskan magang di RSUD Cendrawasih, Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku.

"Andra sempat main pulang ke rumah. Tanggal 4 November, dia pamit lagi. Perjalanan lumayan lama karena harus naik pesawat dua kali terus naik kapal feri. Andra ini kabarin keluarga kalau dia sama dua temannya ketinggalan kapal feri itu, jadi terpaksa naik kapal barang," kata bibi Andra, Tuti Martoyo (60), kepada Kompas.com, Kamis (12/11/2015) malam.

Saat kembali menuju ke Dobo, Andra bersama dua orang temannya yang juga bertugas sebagai di sana. Pada hari Minggu (8/11/2015), mereka bertiga naik kapal feri dari pelabuhan di Kota Tual menuju Dobo.

Untuk menuju tempat kerja Andra, perjalanan diawali dengan naik pesawat dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, menuju Bandara Pattimura, Ambon, Maluku.

Dari sana, perjalanan dilanjutkan dengan naik pesawat kecil menuju Kota Tual. Dari Kota Tual itu, Andra dan temannya ketinggalan kapal feri dan terpaksa naik kapal barang. Lama waktu perjalanan hingga tiba di Dobo adalah 12 jam.

"Andra ini orangnya enggak mau bolos kerja, jadi dia naik kapal barang," tutur Tuti.

Saat di kapal barang, kedua teman Andra mengabari keluarga Andra tentang kondisi di sana. Andra terkena demam tinggi. Trombositnya pun diketahui turun drastis.

Kedua temannya itu sudah berusaha memberi pertolongan pertama kepada Andra dengan memberi kompres dan upaya lainnya dengan alat yang seadanya.

Demam tinggi ini berlanjut hingga Andra tiba di Dobo. Dia dirawat di RSUD Cendrawasih, tetapi nyawanya tak tertolong.

Andra meninggal dunia pada hari Rabu (11/11/2015) pukul 18.00 Wita setelah menahan demam tinggi dengan kondisi di kapal barang selama kurang lebih 12 jam.

Informasi yang didapat keluarga, Andra terkena campak dan sejenis virus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com